Last updated on 31 Maret, 2018
Minggu lalu, beberapa pengguna ponsel Android melaporkan bahwa mereka mendapatkan pesan khusus, memblokir pengguna menggunakan Google Apps. Ini terjadi terutama bagi mereka yang menggunakan ponsel cerdas dengan unlocked bootloader atau menjalankan custom ROM. Apa alasan Google Blokir smartphone?
Hari ini, Google telah mengkonfirmasi kepada Android Police dan mengakui tindakan ini. “Perangkat Android bersertifikasi menawarkan pengalaman yang konsisten kepada pengguna saat menggunakan aplikasi dari Google dan Play Store, serta Google Play Protect. Kami mengetahui bahwa beberapa produsen memproduksi dan menjual perangkat yang belum disertifikasi oleh Google.”
Ini berarti mulai sekarang, perangkat yang tidak disertifikasi Google akan secara eksplisit diblokir untuk masuk ke Google Apps. Banyak motif yang mendorong produsen smartphone tidak mematuhi panduan perangkat keras Google dan akibatnya blokir smartphone terjadi.
Biaya adalah alasan kecil, mengingat untuk mendapatkan sertfikasi Google, produsen tidak mengeluarkan dana apapun. Jadi mungkin produsen nakal ini hanya tidak ingin repot saja mengurus perinjinan.
Nah, bagi anda yang sudah terlanjur menggunakan perangkat yang tidak bersertifikasi, untuk terus menggunakan layanan Google, pertama Anda harus mengakui bahwa perangkat Anda tidak bersertifikat. Lalu Google akan membuka kunci pada perangkat Anda hanya dengan mengirimkan nomor IMEI atau Google Services Framework dari ponsel Anda.
Google hanya mengizinkan Anda untuk menggunakan 100 kali penggunaan per akun Google, jadi tampaknya Anda harus menyetel ulang custom ROM khusus jika batas tersebut sudah lewat.
Alasan di balik Google menindak perangkat lunak atau perangkat keras tidak resmi adalah sederhana. Google ingin perangkat yang membawa nama Android secara konsisten mematuhi pedoman Google. Ini juga akan membantu konsumen mengidentifikasi smartphone palsu yang bisa menimbulkan ancaman keamanan bagi pengguna.
