Jakarta, Unbox.id – Twitter kembali mengumumkan policy baru yang memungkinkan akun untuk mengidentifikasi dirinya sebagai bot, dengan menambahkan label ke profil mereka.
Pembaruan itu didasarkan pada penelitian yang menemukan bahwa sebagian orang menginginkan lebih banyak konteks tentang akun bot (non-manusia).
Perusahaan memberikan beberapa contoh “bot yang baik” – di antaranya akun yang membagikan informasi pembaruan vaksinasi, informasi tentang aktivitas seismik, atau materi dari museum untuk masyarakat umum.
Penambahan label di profile bot itu tidak akan bersifat wajib. Namun Twitter akan terus menghapus akun tidak autentik yang dianggap melanggar aturan platform perusahaan.
TENTANG BOT
Bot sering dikaitkan dengan informasi yang salah atau sesuatu hal yang buruk, bahkan menyesatkan di platform media sosial – dan telah menyebabkan masalah tersendiri bagi perusahaan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Carnegie Mellon University tahun lalu, menemukan bahwa hampir setengah dari akun Twitter yang menyebarkan pesan di platform media sosial tentang pandemi virus corona kemungkinan adalah akun otomatis.
Baca juga : Twitter Sedang Menguji Fitur ‘Soft Block’ Secara Resmi
Untuk itu, Twitter telah menghapus puluhan juta akun bot yang dicurigai dalam beberapa tahun terakhir. Namun beberapa akun otomatis yang dilihat oleh Twitter – justru memiliki dampak positif pada platform.
Berangkat dari peristiwa ini Twitter kemudian menyorot 1 akun yang disebut sebagai “bot yang baik”. Misalnya ketika tweet langsung disebarkan setiap kali ada gempa bumi di San Francisco.
Good Bot Tweet domain publik lainnya ada yang bekerja dari Departemen Drawings & Prints di Museum Metropolitan New York.
TANGGAPAN TWITTER
Twitter kemudian meninjau sistem ini pada bulan Mei. Mereka berupaya memberi lebih banyak informasi untuk membedakan akun otomatis dari akun yang dijalankan manusia.
Perusahaan percaya bahwa pemberian “label” akan meningkatkan legitimasi akun tersebut dan membangun kepercayaan serta transparansi dengan audiens mereka.
Twitter mengatakan mereka meluncurkan legitimasi itu ke sejumlah kecil akun pengembang. Perusahaan media sosial berlogo burung biru ini juga berencana untuk meluncurkannya ke semua pengembang pada akhir tahun ini.
Sayangnya tidak jelas berapa banyak akun otomatis yang akan menerima tawaran legitimasi itu. Atau, para pemilik dari banyak akun ini justru menyatakan bahwa mereka tidak dijalankan oleh manusia.
Seperti diketahui bot juga dapat digunakan untuk mengotomatiskan proses tertentu di saluran obrolan Discord, dan juga mengidentifikasi tautan dalam posting di Reddit, dan sebagainya.
Baca juga : Twitter Sedang Menguji Fitur ‘Soft Block’ Secara Resmi
Sayangnya, bot sering memiliki reputasi buruk karena beberapa orang menggunakan untuk mengirim spam, menyebarkan informasi yang salah, dan sebagainya. Memang tak semua buruk, dan pada saat yang sama dapat berguna.
Meski sulit untuk mengetahui apakah sebuah postingan berasal dari bot atau orang sungguhan di media sosial, tetapi itulah yang ingin ditangani oleh Twitter dengan memberikan tag yang bertuliskan “Otomatis” – agar orang tahu bukan orang yang mempostingnya.
Dari apa yang dilakukan oleh Twitter, membawa pada kesimpulan bahwa bot bukanlah hal yang buruk. Mereka bisa sangat berguna karena dapat membantu memberikan informasi selama pembuatnya sibuk streaming langsung.
Policy yang dilakukan Twitter ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan pada bot dengan menunjukkan bahwa tidak semua konten otomatis selalu hal yang buruk. (Eli/Eve)
Sumber dan foto : dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.