Jakarta, Unbox.id – Salah seorang ilmuwan asal Jepang mengembankan teknologi koper pintar untuk memandu navigasi bagi para penyandang tunanetra. Koper pintar tersebut merupakan gadget canggih dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. Dengan demikian, alat tersebut mampu memudahkan layaknya anjing pemandu.
Ia adalah Chieko Asakawa, ilmuwan komputer tunanetra yang mengalami kebutaan sejak usia 14 tahun. Penyebabnya adalah kecelakaan tragis yang merenggut penglihatan dari kedua matanya. Namun, peristiwa tersebut bukan menjadi halangan baginya untuk meraih sukses, hingga menjadi direktur National Museum of Emerging Science and Innovation.
Koper Pintar: Inovasi Baru Bagi Penyandang Tunanetra Untuk Mengeksplorasi Tempat Asing
Tepatnya pada tahun 2017, Asakawa memiliki ide untuk membuat sebuah koper pintar yang dapat menunjukkan arah dan keadaan tempat sekelilingnya. Pada gadget tersebut, ia menanamkan sensor serta kamera bawaan yang mampu mendukung kebutuhan tersebut. Ia butuh waktu setidaknya 6 tahun untuk menyelesaikan itu hingga dikomersilkan.
Baca juga: Ketahui Rahasia Vivan Yang Bisa Merajai Pasar Aksesoris Gadget
Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda harus menyetel lokasi tujuan melalui smartphone. Ia akan memandu penggunanya berjalan ke tempat yang telah ditentukan, seperti toko terdekat, ATM, restoran terdekat, dan sebagainya. Ini sangat efektif, mengingat Google Maps sendiri hanya mengandalkan suara, tidak seperti pemandu asli.
Cara Kerja dan Fitur yang Ada di Dalamnya
Fitur yang ada di dalam koper pintar tersebut adalah rangkaian sensorik serta GPS yang mampu mendeteksi tempat dengan akurasi 10 cm. Selain itu, ia juga mampu menghindari halangan yang ada di depannya maupun di depan pengguna. Terdapat sensor haptik pada genggaman, serta mampu memberi umpan balik lewat suara AI.
Terdapat roda kecil untuk digunakan di dalam ruangan serta roda besar yang kuat untuk perjalanan di area luar. Dengan demikian, pengguna tidak perlu khawatir dengan kondisi jalan yang kasar dan panas. Untuk di dalam ruangan, perangkat dapat mendeteksi area sekitar dan menentukan jalan sendiri.
Baca juga: Mengeringkan Gadget Dengan Beras: Mitos Atau Fakta?
Teknologi tersebut saat ini tengah diuji untuk para penyandang tunanetra yang ada di Jepang, tepatnya di depan museum Miraikan. Pengujian tersebut akan berlangsung hingga tanggal 6 Februari 2023 ke depan. Asakawa menyokong produksi perangkat tersebut dan menyewakannya untuk para pengguna di berbagai tempat nantinya.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.