Unbox.id – Banyak insinyur telah mengembangkan metode baru untuk membuat layar yang lebih tajam dan bersih dengan menumpuk dioda pemancar cahaya (LED) untuk membuat piksel vertikal multiwarna. Piksel mikroskopis ini, dengan lebar sekitar 4 mikron, dapat menghasilkan berbagai macam warna dan memiliki kerapatan 5.000 piksel per inci. Ini adalah kerapatan piksel tertinggi yang dilaporkan sejauh ini.
Tampil Lebih Imersif Dalam Penggunaannya
Teknologi baru ini dikatakan mampu membuat layar perangkat augmented reality dan virtual reality menjadi lebih imersif, mengatasi keterbatasan layar tradisional yang dibatasi oleh kecilnya satu piksel.
Tampilan digital saat ini diterangi oleh dioda pemancar cahaya organik (OLED) yang mendorong batas ukuran, ketajaman, dan resolusi. Mikro-LED yang terbuat dari semikonduktor kristal tunggal anorganik dapat menggantikan lampu OLED. Berkat ukurannya yang kecil, ia mengkonsumsi lebih sedikit energi dan bertahan lebih lama.
Namun, proses pembuatan mikro-LED saat ini membutuhkan ketelitian yang ekstrim dalam menempatkan piksel merah, hijau, dan biru mikroskopis dalam orientasi yang benar. Ini menjadikannya proses yang sulit dan boros karena perangkat harus dibuang saat piksel tidak selaras.
Solusi para insinyur adalah menumbuhkan film LED merah, hijau dan biru yang sangat tipis, melepaskannya dari substrat dasar, dan menumpuknya di lapisan film berwarna.
Baca juga: Ini Dia Deretan Teknologi Smartphone Kekinian
Jauh Lebih Hemat Energi Untuk Produk VR
Ini kemudian dapat diukir menjadi piksel vertikal kecil, masing-masing selebar 4 mikron, yang dapat menghasilkan warna berbeda dengan mengubah voltase yang diterapkan pada film merah, hijau dan biru masing-masing.
Teknologi baru ternyata kurang intensif energi dan membutuhkan penyelarasan yang kurang tepat dibandingkan dengan metode pembuatan mikro-LED saat ini.
Para peneliti mengatakan teknologi baru ini dapat menghasilkan layar beresolusi lebih tinggi dalam ukuran yang lebih kecil dan menawarkan pengalaman realitas maya yang lebih imersif, membuatnya lebih sulit membedakan antara yang virtual dan yang nyata.
Kolaborasi Dari Berbagai Universitas
Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Georgia Tech Europe, Sejong University dan beberapa universitas di Amerika Serikat, Prancis, dan Korea Selatan ini dipublikasikan di jurnal Nature.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan inovatif tim untuk penumpukan LED menawarkan solusi yang menjanjikan untuk tampilan generasi selanjutnya. Pendekatan ini menawarkan cara yang tidak boros dan lebih efisien untuk memproduksi mikro-LED, memungkinkan produksi tampilan yang lebih imersif dan beresolusi lebih tinggi pada skala yang lebih kecil.
Dengan demikian, penelitian tim membantu mendorong batas-batas teknologi tampilan dan membuka jalan bagi era baru tampilan digital.
Baca juga: Ini Dia Teknologi Charging Serupa Apple MagSafe Untuk Android
Apa Itu VR?
VR sendiri merupakan singkatan dari Virtual Reality atau VR adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer. VR memungkinkan pengguna merasa lebih nyata di lingkungan ini.
Padahal, teknologi VR ini sudah berkembang sejak tahun 1980-an oleh Jaron Lanier, salah satu pionir industri teknologi modern, mendirikan VPL Research pada tahun 1985. Dia juga memelopori pengembangan kacamata dan sarung tangan yang dibutuhkan pengguna untuk VR pada tahun itu.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.