Unbox.id – Di era digital saat ini, smartphone sudah menjadi perangkat yang sangat dipercaya banyak orang. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi, menyimpan informasi pribadi, data keuangan, dan lainnya. Ponsel pintar menghadirkan banyak kemudahan bagi penggunanya. Namun, di luar itu, pengguna teknologi ini juga menghadapi tantangan. Misalnya, malware dan virus berbahaya mengancam privasi dan keamanan.
Mengetahui 4 Malware Berbahaya
Seperti dikutip Gizchina, malware mencakup berbagai program jahat yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mencuri data dari perangkat. Malware sendiri adalah sebuah program yang menyalin dan menyebar dari satu perangkat ke perangkat lainnya, seringkali melalui lampiran email atau situs web yang terinfeksi.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis malware. Malware yang biasa menyerang perangkat seluler meliputi jenis berikut.
- Adware
Malware jenis ini sering menyerang pengguna dengan iklan yang mengganggu, sehingga menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware.
- Spyware
Seperti namanya, jenis malware ini akan memonitor aktivitas pengguna, melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi secara diam-diam seperti mata-mata.
- Ransomware
Ransomware akan mengenkripsi file perangkat dan meminta pembayaran tebusan untuk dekripsi.
- Trojan
Trojan sering kali menyamar sebagai aplikasi sah untuk mendapatkan akses ke perangkat. Peretas kemudian mencuri data pengguna atau memasang malware lain.
Malware ini sebenarnya dapat diidentifikasi dari tanda tangannya. Misalnya saja munculnya iklan dan pop-up yang tidak diinginkan di smartphone. Terutama saat menjelajah Internet, pengguna sering kali tiba-tiba dialihkan ke situs web yang tidak dikenal.
Baterai yang terkuras dan masalah kinerja juga merupakan tanda bahwa perangkat diserang oleh pembuat malware. Selain itu, munculnya tagihan telepon seluler secara tiba-tiba seperti melalui SMS atau panggilan telepon juga menjadi pertanda adanya serangan malware.
Cara Lindungi Smatphone Dari Malware
Gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store untuk meminimalkan risiko mengunduh aplikasi berbahaya. Sebelum memasang aplikasi, tinjau dengan cermat izin yang diminta. Hindari memberikan terlalu banyak izin, terutama jika izin tersebut tampaknya tidak terkait dengan fungsi aplikasi.
Perbarui sistem operasi ponsel cerdas Anda dan aplikasi yang terinstal secara rutin untuk menambal kerentanan keamanan dan melindungi Anda dari ancaman yang diketahui. Berhati-hatilah saat mengklik link atau membuka lampiran di email atau pesan teks, meskipun tampaknya berasal dari sumber tepercaya.
Pertimbangkan untuk menginstal aplikasi keamanan seluler yang memiliki reputasi baik. Trust dapat memindai malware, memblokir aktivitas mencurigakan, dan memberikan perlindungan real-time.
Baca juga: Smartphone Huawei Deteksi Google Sebagai Virus
Beri Perlindungan Tambahan Pada Smartphone
Selain berbagai cara melindungi smartphone dari serangan malware di atas, pengguna masih bisa menggunakan beberapa cara lainnya. Misalnya, aktifkan sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor untuk meningkatkan keamanan.
Bagi pengguna yang sering menggunakan jaringan Wi-Fi publik, kehati-hatian ekstra harus dilakukan saat melakukan aktivitas gerakan sensitif di ponsel cerdas Anda, seperti membuka aplikasi email, melakukan perbankan, atau berbelanja online.
Selanjutnya, mencadangkan data secara rutin ke layanan penyimpanan cloud atau hard drive yang andal Selain mencegah infeksi malware, hal ini juga penting. Langkah ini juga bisa menjadi tindakan pencegahan jika smartphone hilang.
Memperbarui sistem operasi perangkat juga menjadi salah satu langkah mencegah malware. Produsen secara rutin merilis pembaruan perangkat lunak untuk menambal kerentanan keamanan dan mengatasi masalah umum lainnya. Oleh karena itu, menginstal pembaruan dapat melindungi perangkat.
Pengguna kemudian dapat mengaktifkan fitur “Verifikasi Aplikasi”. Fitur ini membantu memindai aplikasi yang baru diinstal dan memastikan tidak ada ancaman dari aplikasi tersebut. Hal ini menambah lapisan keamanan ekstra pada proses pemasangan aplikasi.
Penjahat dunia maya sering kali menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi atau mengeklik tautan berbahaya. Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati saat berinteraksi dengan orang asing secara online.
Sangat penting untuk menghindari berbagi informasi sensitif melalui media sosial atau aplikasi perpesanan.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.