Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Penyebab Kebocoran Data Pribadi yang Kerap Terjadi di Indonesia

Kebocoran Data_1a
Kebocoran Data. (Sumber: Techno World Idea)

Unbox.id – Kebocoran data tidak dapat disangkal merupakan ancaman serius yang dapat merugikan individu, bisnis, dan bahkan seluruh negara. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat hingga Juli 2023, telah terjadi beberapa kebocoran data pribadi yang dikaitkan dengan pihak swasta, termasuk data 34 juta masyarakat Indonesia yang terkait dengan paspor.

Seringnya Ada Kebocoran Data

Kebocoran Data_2b

Kebocoran Data. (Sumber: Cyber Security Worldwide)

Pada tahun yang sama, terjadi kebocoran informasi data sekitar 337 juta orang yang tersimpan di Departemen Umum Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, yang ditawarkan untuk dijual di forum online BreachForums. Kedua permasalahan ini tentu menambah daftar panjang kebocoran data di Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya.

CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang mengatakan kebocoran data semakin sering terjadi seiring meningkatnya penggunaan teknologi dan internet di berbagai aspek kehidupan. “Akhir-akhir ini muncul tantangan yang sangat kompleks dalam pengelolaan data,” kata Julyanto pada peluncuran keamanan data ESE 11DB/PostgresTM baru-baru ini di Jakarta.

Julyanto mengatakan, setidaknya ada lima penyebab kebocoran data. Hal ini termasuk penipuan internal, kesadaran keamanan TI yang rendah, akses ilegal, malware (virus, Trojan, ransomware) dan pelanggaran perjanjian kerahasiaan. “Oleh karena itu, teknologi perlindungan data menjadi penting karena suatu perusahaan perlu mengamankan transaksi yang melibatkan banyak pihak dalam pengelolaan data.

“Pada saat yang sama, kita harus mematuhi peraturan yang memberatkan, termasuk UU PDP,” ujarnya. Julyanto menjelaskan, ada banyak standar yang dikeluarkan lembaga regulator. Kita semua sedang bergerak menuju situasi dimana teknologi informasi semakin memasuki kehidupan sehari-hari, mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan. “Oleh karena itu, tidak mengherankan jika keamanan data dan privasi menjadi isu yang semakin besar,” kenang Julyanto.

Perlunya Enkripsi Data yang Ampuh

Fitur ESE 11DB/PostgresTM diklaim memberikan perlindungan keamanan data yang powerful bagi lembaga atau korporasi yang menangani data sensitif, termasuk data pribadi dan korporasi. ESE 11DB/PostgresTM memiliki lima fungsi utama, seperti:

  • Perlindungan data yang seamless tidak memerlukan tambahan fungsi pada aplikasi.
  • Didukung enkripsi AES-256 yang Quantum-proof.
  • Manajemen kunci standar dunia dengan HSM.
  • Pencarian data terenkripsi tercepat dengan pengindeksan yang dipatenkan.
  • Enkripsi paling efisien menggunaan akselerasi hardware.

Fitur ini mencakup perlindungan data saat disimpan dan selama penggunaan tertentu. Julyanto menjelaskan bahwa keamanan data dalam perjalanan dapat dengan mudah dicapai dengan menggunakan SSL (Secure Sockets Layer) melalui otentikasi PKI (Public Key Infrastructure) yang sangat umum digunakan.

Sementara itu, 11DB/Postgres menerapkan enkripsi AES-256 untuk mengamankan entri transfer data – bekerja dengan lancar tanpa mempersulit pengoperasian aplikasi dan penyimpanan kunci dengan keamanan manajemen kunci kelas dunia menggunakan HSM, TPM, atau HSM inline.

Baca juga: Hacker Bisa Curi Data Penting Dari Chatbot AI

68% Konsumen Mengkhawatirkan Perlindungan Data

Kebocoran Data_3c

Kebocoran Data. (Sumber: Inside Idea)

Sebelumnya, Menteri Informasi dan Komunikasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akhir-akhir ini banyak konsumen yang menginginkan transparansi kebijakan penggunaan data pribadi dari penyedia layanan. Pemerintah berupaya melibatkan semua pihak dalam menyusun peraturan turunan data pribadi. Undang-Undang Perlindungan (UU PDP) agar mampu memberikan manfaat yang optimal.

“Pengesahan UU PDP pada tahun 2022 memberikan berbagai peluang bagi Indonesia. Juga peluang untuk lebih melindungi hak-hak dasar masyarakat Indonesia, mempermudah kegiatan dunia usaha dan, katanya mengatakan, inovasi dengan cara yang lebih efisien.”

Mengutip data dari International Association of Privacy Professionals pada tahun 2023, Budi mengatakan 68% konsumen global khawatir tentang perlindungan data mereka. Faktanya, 85% konsumen global peduli terhadap perlindungan datanya. konsumen menginginkan transparansi dalam kebijakan penyedia layanan mengenai penggunaan data pribadi konsumen.

“Hal ini tentunya menunjukkan bahwa Konsumen sebagai pemilik data pribadi semakin sadar akan hal ini. pentingnya melindungi privasi dan data pribadi”. Ia menyimpulkan tingginya angka kebocoran data yang terjadi serta tingginya biaya penanganannya.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Serangan terhadap Microsoft yang dilakukan hacker asal Rusia ternyata membawa dampak yang jauh lebih besar dibandingkan pemberitaan sebelumnya. Raksasa teknologi itu sekali...

Tech Industry

Unbox.id – Ketergantungan kita pada Internet dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitas administrasi publik akan meningkat, seiring dengan ancaman segala jenis serangan dunia maya, termasuk...

Tech Industry

Unbox.id – Ransomware Brain Chiper menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, di mana malware tersebut berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN) sejak Kamis, 20...

Tech Industry

Unbox.id – Kepala Badan Keamanan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan server Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. “Kami sampaikan, kejadian data...