Unbox.id – Google berencana menghadirkan fitur anti-pencurian baru untuk sekelompok kecil pengguna. Pada acara Google I/O beberapa minggu lalu, perusahaan memperkenalkan fitur anti-pencurian baru, termasuk penguncian telepon offline dan penguncian perangkat jarak jauh. Kini fitur tersebut dapat mulai diuji oleh sejumlah kecil pengguna. Mengutip laporan dari Android Authority, Google mengumumkan bahwa fitur tersebut akan tersedia di Brasil. Bagi pengguna yang ingin mencoba fitur ini harus mengisi formulir terlebih dahulu. Setelah mengisi formulir, Google akan memberi tahu pengguna bahwa fungsi anti maling telah diaktifkan pada perangkat yang terdaftar. Untuk menjalankan fitur ini, perangkat pengguna harus menjalankan Android 10 atau lebih tinggi. Perhatikan bahwa versi Android yang lebih lama akan memiliki beberapa keterbatasan. Namun, pengguna perlu mengaktifkan beberapa pengaturan agar fitur beta ini dapat berfungsi. Sekadar informasi, fitur deteksi pencuri secara otomatis mengunci perangkat jika sistem mendeteksi ponsel telah dicuri. Tak hanya itu, Google juga memperkenalkan Remote Lock yang memungkinkan pengguna mengunci bahkan menghapus data di ponselnya hanya dengan memasukkan nomor telepon dan kata sandi khusus di perangkat apa pun. Kedua perangkat dapat dikunci meskipun perangkat yang dicuri tidak terhubung ke jaringan apa pun atau jika pencuri mencoba memutuskan sambungan dari Internet.
Apple Mau Integrasikan Gemini AI Milik Google untuk iOS
Di sisi lain, Apple berencana mengintegrasikan teknologi Gemini AI ke dalam sistem Apple Intelligence terbarunya.
Meskipun Apple telah mengintegrasikan GPT-4o OpenAI ke dalam beberapa perangkat lunaknya, tidak menutup kemungkinan Apple berkolaborasi dengan Google untuk mengintegrasikan Gemini AI di masa depan.
Hal ini dilaporkan oleh Craig Federighi yang disiarkan langsung, Wakil Presiden Rekayasa Perangkat Lunak Apple. Mengutip laporan Engadget yang dipublikasikan, ia mengatakan perusahaan tidak menutup kemungkinan menerapkan Gemini AI Google di sistem operasi Apple.
“Kami ingin memungkinkan pengguna memilih model yang mereka inginkan, mungkin Google Gemini di masa depan,” kata Craig usai WWDC 2024. Hal ini mungkin terjadi karena Apple mungkin tidak bekerja sama dalam jangka panjang dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam sistem operasi Anda.
Google Mau Integrasikan Gemini AI dengan Spotify
AI sintetis Google, Gemini, nantinya akan memungkinkan pengguna mengakses lagu dan podcast di Spotify tanpa membuka aplikasi Spotify.
Perusahaan sebelumnya memperkenalkan asisten Gemini AI untuk ponsel pintar. Chatbot AI ini mampu melakukan banyak tugas berbeda yang dapat membantu pengguna. Namun AI generasi ini masih memiliki fungsionalitas yang terbatas. Salah satu batasannya adalah tidak adanya integrasi antara Gemini dan aplikasi pihak ketiga.
Kini, Google berinisiatif untuk mengintegrasikan Gemini ke dalam aplikasi yang bukan dibuat oleh Google, termasuk Spotify. Menurut laporan Otoritas Android yang dikutip oleh Gadgets360, ekstensi Spotify ditemukan di versi 15.22.29.29.arm64 kode aplikasi Google untuk perangkat Android.
Baca juga: Google NotebookLM Hadir Di Indonesia
Tentang Google
Google, perusahaan teknologi multinasional yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 4 September 1998, telah menjadi salah satu entitas paling berpengaruh di dunia teknologi. Dengan misi untuk “mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses serta berguna secara universal,” Google telah merubah cara kita mencari informasi, berkomunikasi, dan bahkan berbisnis.
Google dimulai sebagai proyek penelitian oleh dua mahasiswa PhD di Stanford University. Pada awalnya, mesin pencari ini diberi nama “Backrub” karena sistemnya yang menganalisis backlink untuk mengukur pentingnya sebuah situs web.
Namun, nama ini kemudian diubah menjadi Google, sebuah permainan kata dari “googol,” yang berarti angka 1 diikuti oleh 100 nol, merefleksikan tujuan mereka untuk mengorganisir jumlah informasi yang sangat besar di internet.
Pada tahun 2004, Google meluncurkan penawaran saham perdana (IPO) dan dengan cepat menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Seiring berjalannya waktu, Google memperluas portofolio layanannya termasuk email (Gmail), peta (Google Maps), dan sistem operasi seluler (Android), menjadikannya sebuah ekosistem yang integral bagi kehidupan sehari-hari banyak orang.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.