Meski hanya terkesan sepele, Anda harus tetap memerhatikan charger yang hendak dibeli. Saat ini banyak kejadian smartphone menjadi rusak karena charging menggunakan charger yang tidak sesuai, entah dari segi merk atau daya. Salah satu contoh kasus, charger original smartphone A rusak. Kemudian digantikan dengan charger lain yang sama namun KW.
Apakah proses charging akan berjalan normal? Terkadang proses charging memang akan berjalan normal. Namun jangan salah, biasanya ponsel akan menjadi cepat panas ketika proses charging berjalan. Kemudian ponsel menjadi lebih cepat rusak.
“Selain itu, ada juga kasus lain seperti menggunakan charger dengan merek lain. Hal ini juga sama saja seperti kasus pertama. Menggunakan charger lain dengan daya yang berbeda bisa menyebabkan ponsel menjadi lebih cepat rusak.”
Lalu bagaimana caranya agar bisa memilih charger smartphone dengan tepat? Berikut cara memilih charger smartphone yang bisa Anda perhatikan.
Memerhatikan besaran arus listrik pada charger
Sebelum memilih charger, sebaiknya perhatikan besaran arus listrik terhadap charger tersebut. Pilih yang sesuai dengan smartphone milik Anda. Besaran arus listrik ditentukan oleh pabrikan smartphone asal. Secara lazim, untuk battery yang berkapasitas besar pada tablet atau smartphone modern, charger yang dibutuhkan pun harus memiliki arus yang besar. Agar pengisian pada battery tidak terlalu lama. Hal ini dikarenakan besaran arus berhubungan dengan kecepatan pengisian pada charger. Arus listrik akan menentukan besar kecepatan saat proses charging dilakukan. Apabila angkanya semakin besar, maka arus yang masuk per jam akan semakin cepat pula. Jangan asal memilih charging dengan kecepatan arus listrik yang besar karena belum tentu cocok dengan ponsel Anda. Beberapa ponsel malah menjadi lebih cepat panas karena arus yang dimasukkan berlebihan.
Memerhatikan tegangan pada charger
Selain arus listrik, Anda juga harus memerhatikan besar tegangan pada charger. Tegangan dengan satuan voltage (V) pada smartphone rata-rata 5V. Kecuali smartphone yang telah dilengkapi dengan kekuatan charging yang lebih, biasanya bisa lebih dari 5V. Sesuaikan dengan kebutuhan arus pada smartphone tersebut. Jika Anda menggunakan charger dengan kekuatan lebih dari 5V, padahal smartphone Anda hanya bisa menampung 5V, hal ini akan beresiko untuk komponen ponsel Anda karena kelebihan tegangan.
Saat ini hampir seluruh model charger pada setiap smartphone sama. Hampir semua smartphone menggunakan colokan yang bersifat universal. Sehingga, Anda tidak diperbolehkan asal mencolokkan charger brand lain ke smartphone milik Anda. Sebenarnya boleh-boleh saja, asal Anda memerhatikan dua poin penting yang telah dijelaskan di atas.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.