Tech Industry

Aplikasi Pinjol Bisa Curi Data Pribadi Ponsel Android

Aplikasi Pinjol. (Sumber: Universitas Airlangga)

Unbox.id – Pengguna Android patut berhati-hati dengan beredarnya aplikasi pinjaman online (pinjol) bernama SpyLoan di Google Play Store. Menurut Laporan Keamanan Siber ESET, malware SpyLoan telah diunduh 12 juta kali pada tahun 2023. Namun, jumlah ini mungkin lebih tinggi karena aplikasi malware Pinjol juga tersedia di toko eksternal Selasa dan situs web resmi yang tidak terdaftar. ESET menjelaskan malware SpyLoan mampu mencuri data dari ponsel Android, mulai dari daftar akun, informasi perangkat, dan log panggilan. “Pelaku juga dapat memperoleh informasi tentang aplikasi yang diinstal pada perangkat Android, acara kalender, detail jaringan Wi-Fi lokal, dan metadata gambar,” tulis ESET dalam laporannya.

Perangkat Yang Terinfeksi Malware Berisiko Data Dapat Dicuri

Aplikasi Pinjol. (Sumber: Economy Tech Idea)

Peneliti keamanan siber juga mengatakan bahwa perangkat yang terinfeksi malware ini berisiko dicuri daftar kontak, data lokasi, dan pesan teksnya. Pada pandangan pertama, aplikasi ini tampak seperti layanan keuangan sah yang menjanjikan “cepat dan akses mudah ke dana.” Namun, malware SpyLoan yang menyamar dalam aplikasi ini terbukti berbahaya bagi pengguna.

Namun, penjahat justru mengelabui korbannya agar menerima pembayaran dengan suku bunga tinggi. Jika tidak mampu membayar, penjahat dunia maya akan mengancam dan memeras korbannya.

“Sejak awal tahun 2023, kami telah mendeteksi 18 aplikasi SpyLoan dan telah menghapus malware ini dari Store Google Play Store.” kata ESET. Setelah menerima laporan tersebut, Google langsung menghapus 17 aplikasi berbahaya dari toko aplikasi Android.

Sementara itu, aplikasi lainnya kini memiliki fungsi dan izin berbeda dan tidak lagi terdeteksi sebagai malware SpyLoan.

Malware Paling Berbahaya di Smartphone

Di era digital saat ini, smartphone sudah menjadi perangkat yang sangat dipercaya banyak orang. Baik itu dalam melakukan pekerjaan, berkomunikasi, menyimpan informasi pribadi, data keuangan, dan lain-lain.

Smartphone menghadirkan banyak kemudahan bagi penggunanya. Namun, di luar itu, pengguna teknologi ini juga menghadapi banyak tantangan. Misalnya, malware dan virus berbahaya yang mengancam privasi dan keamanan.

Seperti dikutip Gizchina, Malware mencakup berbagai program jahat yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mencuri data di perangkat. Malware sendiri merupakan program yang menyalin dan menyebar dari satu perangkat ke perangkat lainnya, seringkali melalui lampiran email atau situs web yang terinfeksi.

Adware, Spyware, Ransomware, dan Trojan

Malware jenis ini sering menyerang pengguna dengan iklan yang mengganggu, yang pada akhirnya menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware.

Seperti namanya, malware jenis ini memantau aktivitas pengguna, secara diam-diam melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi seperti mata-mata. Ransomware akan mengenkripsi file di perangkat dan meminta uang tebusan untuk mendekripsinya.

Trojan sering kali menyamar sebagai aplikasi sah untuk mendapatkan akses ke perangkat. Peretas kemudian mencuri data pengguna atau memasang malware lain. Malware ini sebenarnya dapat diidentifikasi dari tanda tangannya.

Misalnya saja munculnya iklan dan pop-up yang tidak diinginkan di smartphone. Terutama saat menjelajah Internet, pengguna sering kali tiba-tiba dialihkan ke situs web yang tidak dikenal.

Baterai yang terkuras dan masalah kinerja juga merupakan tanda bahwa perangkat diserang oleh pembuat malware. Selain itu, tagihan ponsel yang muncul secara tiba-tiba, misalnya melalui SMS atau panggilan telepon, juga merupakan tanda adanya serangan malware.

Baca juga: Ini Dia Tips Smartphone Android Untuk Mudahkan Aktivitas Anda!

Cara Lindungi Smartphone Dari Malware

Google Play Store. (Sumber: Online Tech Tips)

Gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store untuk meminimalkan risiko mengunduh aplikasi berbahaya. Sebelum memasang aplikasi, tinjau dengan cermat izin yang diminta. Hindari memberikan terlalu banyak izin, terutama jika izin tersebut tampaknya tidak terkait dengan fungsi aplikasi.

Perbarui sistem operasi ponsel cerdas Anda dan aplikasi yang terinstal secara rutin untuk menambal kerentanan keamanan dan melindungi Anda dari ancaman yang diketahui. Berhati-hatilah saat mengklik link atau membuka lampiran di email atau pesan teks, meskipun tampaknya berasal dari sumber tepercaya.

Pertimbangkan untuk menginstal aplikasi keamanan seluler yang memiliki reputasi baik. Trust dapat memindai malware, memblokir aktivitas mencurigakan, dan memberikan perlindungan real-time.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Google baru saja merilis pembaruan Android 15 beta 3. Pembaruan tersebut menghadirkan sejumlah fitur baru ke ponsel Android. Seperti dilansir Gadgets360, salah...

Tech Industry

Unbox.id – Pakar keamanan siber McAfee telah mengidentifikasi 13 aplikasi Android berbahaya baru di Google Play Store yang menimbulkan ancaman serius terhadap privasi dan...

Tech Industry

Unbox.id – Salah satu syarat agar sebuah smartphone dapat beroperasi dengan stabil adalah memiliki daya tahan yang cukup untuk menunjang aktivitas sepanjang hari. Namun...

Tech Industry

Last updated on 10 Juni, 2024 Unbox.id – Diprediksi harga HP Android akan semakin mahal, apalagi ponsel andalan yang dimana harga ponsel tersebut sudah...

Copyright © 2023 RMN

Exit mobile version