Unbox.id – Perusahaan Tiongkok di belakang TikTok, ByteDance, telah mengumumkan akan meluncurkan layanan streaming musik baru di Brasil dan Indonesia. Hal ini dilakukan sejalan dengan ambisi perseroan untuk menjadi pemain utama di dua pasar tersebut. Langkah baru ByteDance ini bertepatan dengan pengumuman perusahaan yang akan mengakhiri layanan streaming musik Resso yang sudah ada di Brasil dan Indonesia. ByteDance akan menutup Resso di india dan Brasil pada 5 September 2023. Mengutip Reuters, ByteDance menyebut Resso hanya akan tetap beroperasi di India. Sebelumnya, beberapa outlet melaporkan tahun lalu bahwa ByteDance berencana memperluas Resso ke beberapa negara baru.
TikTok Music
Saat ini, pasar layanan streaming musik dipimpin oleh Spotify. Sementara itu, TikTok Music akan menawarkan langganan tiga bulanan di Brasil dengan harga mulai dari 8,5 real Brasil atau Rp26.000 hingga 26,9 real Brasil atau setara dengan Rp80.000.
Sementara di Indonesia, Spotify dipasarkan dengan harga langganan mulai Rp 49.000 per bulan atau Rp 2.500 per hari.
Presiden Perancis Salahkan TikTok
Pemerintah Presiden Prancis Emmanuel Macron masih bergulat dengan dampak kerusuhan di Prancis setelah polisi menembak mati seorang pemuda bernama Nahel Merzouk (17 tahun) yang kebetulan berasal dari kelompok minoritas. Nahel ditembak Protes, kekerasan dan penjarahan pecah di Prancis minggu lalu.
Seperti dilansir AP News, Presiden Macron juga menuding jejaring sosial seperti Snapchat dan TikTok menjadi platform untuk mendistribusikan video kekerasan. Dengan demikian, alias mesin fotokopi yang meniru aksi tersebut muncul.
Presiden Macron mengatakan platform media sosial ini berperan penting dalam menyebabkan kekerasan. Platform seperti Snapchat dan TikTok digunakan untuk membuat kekacauan dan mendorong kekerasan tiruan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin juga mengingatkan agar media sosial tidak menjadi tempat terjadinya tindak kekerasan. Namun, Darmanin mengatakan perusahaan media sosial bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi mereka yang menghasut kekerasan.
“Mereka sangat kooperatif,” kata Darmanin. “Kami akan menuntut siapa pun yang menggunakan jejaring sosial ini untuk melakukan tindakan kekerasan.”
TikTok Tingkatkan Privasi Keamanan Anak
Baru-baru ini, TikTok meningkatkan pengawasannya terhadap masalah keamanan pengguna anak di Amerika Serikat (AS) dan wilayah lainnya. Ini karena basis pengguna aplikasi ini sebagian besar adalah anak muda dan banyak konten yang tidak pantas di platform tersebut.
Sekarang, perusahaan telah mengumumkan akan memberi orang tua lebih banyak kontrol atas konten apa yang dapat dilihat oleh anak-anak dan remaja mereka. Aplikasi video singkat ini menambahkan perintah baru ke fitur Family Pairing.
Dengan pembaruan ini, orang tua dapat memfilter video yang berisi kata atau tagar tertentu untuk meningkatkan kendali jarak jauh. Perhatikan, TikTok memperkenalkan Family Pairing pada tahun 2020 sehingga orang tua dapat menautkan akun anak-anak mereka.
Fitur ini memungkinkan orang tua untuk menonaktifkan pesan langsung dari jarak jauh, mengatur batas waktu layar, dan mengaktifkan mode “konten terbatas”.
Selanjutnya, fitur baru di aplikasi TikTok ditambahkan untuk memfilter video dengan kata atau tagar yang mungkin tidak ingin dilihat pengguna di tab Untuk Anda, termasuk Ikuti.
Baca juga: Tiktok Sedang Uji Coba Chatbot AI Tako!
Fitur Family Pairing
“Kami membawa alat (penyaringan konten) ini ke Family Pairing untuk memungkinkan pengasuh membantu mengurangi kemungkinan anak di bawah umur melihat konten yang berpotensi mengganggu,” tulis TikTok, mengutip kutipan Engadget.
Namun, remaja yang menggunakan aplikasi TikTok akan diberi tahu tentang filter konten sensitif apa pun yang telah diaktifkan oleh orang tua mereka dan dapat memilih untuk tidak menyetujuinya. Opsi ini dilakukan untuk memastikan bahwa TikTok juga menghormati hak kaum muda untuk berpartisipasi.
“Remaja dapat melihat kata kunci yang ditambahkan oleh orang tua mereka secara default, dan kami percaya transparansi ini juga dapat membantu memicu percakapan tentang batasan dan keamanan online,” kata perusahaan itu, tulis perusahaan untuk Sky News.
Menyusul pembaruan ini, TikTok mengumumkan akan membentuk Dewan Pemuda Global akhir tahun ini. Tujuannya untuk mendengarkan pengalaman orang-orang yang langsung menggunakan platform tersebut.
Perusahaan juga ingin melakukan perubahan untuk menciptakan pengalaman teraman bagi komunitas TikTok.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.