Unbox.id – Chatbot AI yang diproduksi perusahaan Elon Musk kini mampu “memahami” gambar, mulai dari diagram hingga tabel berisi informasi. Hal tersebut diungkapkan xAI melalui postingan di blog resminya, di mana perusahaan memamerkan kemampuan “Vision” Grok-1.5V atau Grok 1.5. Mengutip Mashable, Grok 1.5 merupakan model multimodal xAI generasi pertama yang mampu menangani lebih dari sekadar mengunggah gambar dan tangkapan layar.
Memiliki Kemampuan Terbarunya
“Grok versi baru ini juga dapat melakukan penalaran dan analisis dokumen kompleks, diagram ilmiah, grafik, tangkapan layar, dan foto,” tulis perusahaan yang didirikan Elon Musk itu.
Selain itu, perusahaan juga mengintegrasikan kemampuan “pemahaman spasial dunia nyata” sehingga Grok dapat memahami dunia fisik lebih baik daripada gambar yang diunggah oleh pengguna Grok AI.
“Meningkatkan pemahaman multimodal merupakan langkah penting dalam menciptakan AGI berguna yang mampu memahami alam semesta,” tulis perusahaan itu dalam pengumumannya. xAI mengklaim kemampuan AI Grok akan meningkat secara signifikan.
“Dalam beberapa bulan mendatang, kami mengharapkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan ini, di seluruh modalitas seperti gambar, audio, dan video. » Grok-1.5V dirilis dengan RealWorldQA xAI, sebuah gambar dan kumpulan data yang dirancang untuk menguji model GenAI lainnya berdasarkan pemikiran Grok di dunia nyata.
Elon Musk Bawa Grok AI Buat Semua Pelanggan Premium X Alias Twitter
Elon Musk telah membuat chatbot AI Grok perusahaannya, Grok, tersedia bagi banyak orang yang berlangganan X, alias Twitter.
Dalam pernyataan yang dirilis melalui X, miliarder tersebut mengatakan bahwa ia berencana membuat Grok dapat diakses oleh semua pengguna premium Xer. pelanggan, termasuk mereka yang membayar $8 per bulan.
Sebelumnya, akses ke chatbot Grok AI terbatas pada pelanggan yang membayar, dan X berharga $16 per bulan. Sayangnya, Elon Musk belum mengungkapkan tanggal pasti peluncuran Grok AI kepada seluruh pelanggan premium Twitter.
Sekadar memberi tahu Anda, pengenalan chatbot Grok ini adalah cara baru Musk untuk meningkatkan persaingan dengan perusahaan kecerdasan buatan lainnya, khususnya OpenAI. Lebih lanjut, Elon Musk dikenal memiliki sejarah panjang dalam mendukung teknologi ini, dan pada saat yang sama, ia juga memperingatkan tentang potensi AI yang merusak atau berbahaya.
Soalnya, Februari lalu, Elon Musk menggugat OpenAI yang awalnya dia bantu temukan karena pelanggaran kontrak.
Elon Musk Gugat OpenAI dan Investasi ke Grok
Mengutip Cnet, dalam gugatannya, Musk mengatakan OpenAI harus menjadi laboratorium sumber terbuka.
“OpenAI harus menjadi laboratorium nirlaba yang mengejar Google dalam perlombaan kecerdasan umum buatan (AGI), namun kenyataannya dia justru sebaliknya.
Namun, menurut Elon Musk, OpenAI telah menjadi salah satu perusahaan AI terpanas di dunia dan mengharuskan pengguna membayar $20 per bulan untuk mengakses versi teknologi ChatGPT yang disempurnakan.
Saat itulah Elon Musk juga menginvestasikan sejumlah besar uang di perusahaan AI yang ingin menjadi pesaing OpenAI, khususnya Grok.
Teknologi ini merupakan bagian dari upaya baru yang diumumkan tahun lalu bernama xAI Grok yang kini terintegrasi ke dalam jejaring sosial X, alias Twitter, dimiliki oleh Elon Musk diakuisisi oleh Elon Musk pada tahun 2022 senilai lebih dari $44 miliar.
Baca juga: WhatsApp Uji Coba Integrasikan Meta AI Ke Platform Pesan
Ingin Grok Jadi Pesaing ChatGPT, Copilot, hingga Bard
Ingat, Grok dianggap sebagai teknologi yang tidak biasa bukan hanya karena namanya yang tidak biasa. Kata “Grok” adalah istilah yang diciptakan oleh penulis sains Robert Heinlein.
Dia menggunakan kata Grok dalam novelnya tahun 1961 “Stranger in a Strange Land”. Novel ini berkisah tentang manusia yang dibesarkan di Mars oleh alien dan kemudian dibawa kembali ke Bumi.
Grok adalah bahasa yang digunakan di Mars, yang berarti “memahami sesuatu hingga menjadi bagian dari dirinya sendiri”.
Jadi apa yang Musk ingin lakukan dengan Grok? Ketika Elon Musk merilisnya November lalu, pemilik perusahaan mengatakan dia memposisikan teknologi tersebut sebagai saingan ChatGPT milik OpenAI, Copilit milik Microsoft, dan Gemini (Bard) milik Google.
Musk membual di X, alias Twitter, bahwa Grok akan menjadi “lucu” dan akan “netral secara politik,” tidak seperti “WokeGPT,” kata Musk.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.