Unbox.id – Google baru saja merilis kode untuk Project Gameface, sebuah proyek inovatif yang memungkinkan pengguna ponsel cerdas mengontrol menggunakan ekspresi wajah. Setelah dipresentasikan pada acara Google I/O, proyek tersebut kini tersedia sebagai open source untuk pengembang seluler Android.
Project Gameface
Mengutip informasi dari The Verge, cara kerja Project Gameface menggunakan kamera perangkat dan database ekspresi wajah MediaPipe untuk menerjemahkan gerakan wajah menjadi perintah navigasi. Misalnya saja gerakan membuka mulut yang bisa digunakan untuk menggerakkan kursor di layar.
Sedangkan dengan gestur alis terangkat, pengguna bisa mengklik dan menyeret. Sebagai informasi, proyek ini awalnya ditujukan untuk pemain penyandang disabilitas.
Namun, Google kini telah bermitra dengan Incluzza, sebuah perusahaan sosial India yang berfokus pada aksesibilitas, untuk memperluas penggunaan Gameface ke bidang lain, seperti pendidikan dan pekerjaan.
Inspirasi proyek Gameface dikatakan adalah Lance Carr, seorang streamer game lumpuh. Kemitraan Lance dengan Google bertujuan untuk menciptakan solusi yang lebih terjangkau dan mudah diakses dibandingkan sistem pelacakan kepala yang lebih mahal.
Dengan kode terbuka Gameface, diharapkan lebih banyak pengembang yang dapat mengintegrasikan fitur ini ke dalam aplikasi Android mereka. Oleh karena itu, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk menikmati game dan teknologi lainnya tanpa batasan fisik.
Perlu diketahui bahwa Google pertama kali memperkenalkan Project Gameface pada tahun 2023. Ini adalah teknologi kontrol handsfree menggunakan gerakan kepalan tangan dan gerakan wajah.
Google Siapkan AI Canggih untuk Lindungi Pengguna Android
Selain itu, Google baru saja mengumumkan pendeteksi penipuan (phishing) baru yang akan tersedia di perangkat Android akhir tahun ini.
Detektor ini diperkenalkan pada acara Google I/O 2024. Alat ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) akan dapat mendeteksi ancaman penipuan secara langsung di tengah percakapan telepon yang sedang berlangsung.
Seperti dikutip Engadget, AI ini bekerja dengan mencari pola percakapan yang mengindikasikan kecurangan. Setelah terdeteksi, pengguna akan menerima peringatan di ponselnya. Cara ini diharapkan dapat membantu mengatasi aktivitas penipuan yang sedang populer belakangan ini. Pada acara I/O, Google juga mendemonstrasikan cara kerja pendeteksi ini dengan menunjukkan contoh penipuan yang mengatasnamakan pegawai bank.
Misalnya, penelepon penipuan mencoba meminta informasi sensitif, seperti PIN atau kata sandi. Faktanya, permintaan ini merupakan hal yang tidak biasa bagi pegawai bank.
Saat AI mendeteksi kata-kata yang dianggap palsu, alat tersebut akan mengeluarkan peringatan penipuan kepada pengguna. Dan yang lebih penting, AI ini diterapkan pada perangkat sehingga privasi pengguna tetap terjaga.
Namun, fitur ini masih dalam tahap pengujian dan tampaknya tidak akan tersedia di Android 15. Google mengatakan akan memberikan detail lebih lanjut tentang fitur ini nanti di waktu 2024 mendatang.
Selain itu, Google akan menghadirkan pembaruan besar ke Android 15. Perusahaan akan mengintegrasikan chatbot Gemini di dalam perangkat, sehingga tidak memerlukan koneksi Internet.
Baca juga: Google Pixel 8a Resmi Dirilis Seharga Rp 8 Jutaan
Fitur di HP Android Ini Bikin Belajar Matematika dan Fisika Lebih Gampang!
Selain itu, Google juga memperkenalkan fitur baru Circle to Search tadi malam di acara Google I/O 2024, dan dapat membantu siswa dalam belajar.
Fitur baru Circle to Search dapat memberikan informasi tahap demi tahap. Petunjuk langkah demi langkah untuk menjawab pertanyaan fisika dan matematika. Google mengatakan: “Yang perlu mereka lakukan hanyalah mengaktifkan fitur Circle to Search dengan menekan dan menahan tombol home atau bilah navigasi, lalu melingkari.”
Namun, raksasa mesin pencari Search Research juga menjelaskan bahwa beberapa masalah mengharuskan pengguna untuk melakukan hal tersebut. daftar. untuk fitur Search Labs eksperimental Google.
Perusahaan mengatakan fitur baru ini dimungkinkan melalui serangkaian model AI baru yang disebut LearnLM, yang dibuat khusus dan disesuaikan agar sesuai untuk pembelajaran.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.