Unbox.id – Platform Phishing-as-a-service (Paas) yang dikenal sebagai 16shop telah berhasil dibubarkan. Moderator dan dua animator ditangkap di Indonesia. Penangkapan ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan global yang dikoordinasikan oleh Interpol. Penangkapan ini dimungkinkan berkat pembagian misi intelijen antara Direktorat Cybercrime Polri, Sekjen Interpol, termasuk aparat penegak hukum di Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat. Ada juga mitra swasta, seperti CDI, Tim IB, Unit 4 Palo Alto Networks, Trend Micro, serta dukungan tambahan dari Cybertoolbelt.
Pencurian Data Kredensial
Sekadar informasi, platform PaaS menjual materi penipuan kepada peretas yang ingin menyerang pengguna Internet dengan phishing email. Melalui saluran ini, korban sering menerima email dengan lampiran PDF atau tautan ke situs web lain.
Kemudian, di dalam website tersebut, korban akan diminta untuk memberikan identitas pribadinya, seperti informasi kartu kredit atau data pribadi lainnya. Informasi yang dicuri kemudian dapat digunakan secara tidak bertanggung jawab untuk memeras korban.
Penipuan online juga dianggap sebagai salah satu bentuk ancaman dunia maya yang paling umum di dunia. Faktanya, diperkirakan 90% pelanggaran data terkait dengan serangan phishing yang berhasil, menjadikannya sumber tindakan utama untuk mencuri info masuk dan informasi pribadi korban.
Dalam keterangan resmi yang diterima Palo Alto Networks, platform Paas ditandai oleh analis dari Divisi Cybercrime Interpol saat mereka meneliti jaringan ancaman di kawasan ASEAN. Proyek ini juga didukung oleh Badan Kepolisian Nasional Jepang.
Kronologi Penangkap Fasilitasor Platform Phishing di Indonesia
Menggunakan informasi dari berbagai mitra sektor swasta, tim Interpol dengan cepat menentukan identitas dan kemungkinan lokasi administrator platform. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh registry platform, diketahui bahwa pembuatnya berdomisili di Indonesia.
Karena server platform dihosting oleh perusahaan yang berbasis di AS, analis bekerja sama dengan Kantor Pusat Nasional Interpol di Washington dan FBI untuk mengamankan informasi penting bagi penyelidik Indonesia.
Tim Interpol kemudian menyusun dan mengirimkan laporan intelijen kriminal ke Direktorat Cybercrime Polri untuk menangkap administrator tersebut. Penyerang diidentifikasi sebagai pria berusia 21 tahun dan polisi menyita perangkat elektronik dan beberapa kendaraan mewah dalam prosesnya.
Pakar Ungkap Penipuan Voice Phishing Bisa Pakai Aplikasi AI Pengubah Suara
Perlu dicatat bahwa baru-baru ini, penipuan telepon layanan pelanggan (CS) merajalela. Kali ini, oknum scammer menggunakan suara karakter unik untuk membuat panggilan terdengar seperti berasal dari call center resmi.
Salah satu kasus tersebut terjadi pada pengguna Twitter bernama Adhin, dengan akun @adnardn. Melalui utas yang dia buat, dia mengungkapkan bahwa dia menerima telepon dari nomor aneh yang terdengar seperti robot.
Ternyata penelepon tersebut adalah call center yang mengumumkan bahwa Adhin menunggak dan nomor telepon atau akunnya akan diblokir.
“Suara robot kemudian akan meminta kita untuk memasukkan angka yang diperpanjang untuk berbicara dengan CS,” tulisnya dalam tweet yang diunggah pada Senin (5 Agustus 2023).
Baca juga: Samsung Berencana Hadirkan AI Generative Di Semua Perangkat
Teknologi AI Mudahkan Pemalsuan Suara
Alfons juga menunjuk pada pengembangan teknologi AI yang mempermudah pemalsuan suara seseorang dan potensi penyalahgunaannya. “Bahkan, aplikasi AI terbaru bisa mensimulasikan suara asli seseorang hanya dengan sampel kecil dari rekaman suara orang yang ingin ditiru,” tambah Alfons.
Selain itu, Alfons juga setuju bahwa kemajuan teknologi AI telah membuat penipuan suara lebih sulit untuk diidentifikasi. Alfons menambahkan bahwa penipuan suara sering dilakukan oleh penipu yang berpura-pura menjadi orang atau organisasi penting.
“Jadi masyarakat juga perlu waspada dan waspada. Kita harus lebih hati-hati dan penuh kecurigaan meski mengaku dari bank, e-commerce atau e-wallet,” ujarnya.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.