Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Konten Hoaks Buatan AI Banyak Beredar di Facebook dan Instagram

Facebook Instagram Meta_1a
Facebook Instagram Meta. (Sumber: BizTech World)

Unbox.id – Baru-baru ini, Meta mengungkapkan pihaknya menemukan konten buatan AI kerap digunakan untuk mengelabui pengguna di Facebook dan Instagram. Menurut Meta, salah satu penyalahgunaan AI yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab adalah ditemukannya komentar akun bot AI yang memuji Israel setelah melakukan genosida di Gaza. Komentar tersebut dipublikasikan dalam artikel oleh kantor berita global dan anggota parlemen AS. Dikutip Gadgets360, dalam laporan triwulanannya, Meta menyebutkan bahwa akun-akun tersebut berpura-pura menjadi anak muda Yahudi, sedangkan akun tersebut berpura-pura menjadi orang kulit hitam.

Targetkan Pengguna di AS dan Kanada

Meta Company_1a

Meta Company. (Sumber: Techno Network)

Akun palsu menargetkan pengguna AS dan Kanada. Meta mengatakan, tindakan tersebut dilakukan oleh perusahaan pemasaran politik STOIC yang berbasis di Tel Aviv. Meski STOIC dituduh menyiarkan komentar tersebut, mereka belum menanggapi tuduhan tersebut.

Selain jaringan STOIC, Meta menutup jaringan berbasis di Iran yang berfokus pada konflik Israel-Hamas, meskipun tidak mengidentifikasi penggunaan AI sintetis dalam kampanye tersebut.

Beberapa pengamat khawatir bahwa peningkatan jumlah akun yang dibuat oleh AI dapat mengganggu stabilitas politik AS. Sebagai informasi, Amerika Serikat akan menyelenggarakan pemilu pada tahun 2024. Penyalahgunaan AI untuk menyebarkan informasi yang salah akan menyebabkan peningkatan penyebaran hoax.

Dalam siaran persnya, pejabat keamanan Meta mengatakan mereka menghapus konten AI yang mengagungkan Israel di Instagram dan Facebook. Mereka juga mengakui bahwa penyalahgunaan teknologi AI, seperti akun bot, menghalangi Meta untuk menghapus informasi yang salah di platformnya.

“Ada sejumlah contoh di platform ini tentang bagaimana mereka menggunakan alat AI sintetis untuk membuat konten palsu,” kata Mike Dvilyanski, kepala investigasi ancaman di Meta. Volume terbesar yang besar. Namun hal itu tidak terlalu mempengaruhi kemampuan kita mendeteksinya.

Meta Telah Upayakan Pemberantasan Konten Hoaks Berbasis AI

Sekadar informasi, Meta dan raksasa teknologi lainnya telah melakukan banyak hal untuk memerangi potensi penyalahgunaan teknologi AI baru, terutama menjelang pemilu AS.

Untuk mencegah penyebaran konten palsu yang didukung AI, perusahaan-perusahaan ini berfokus pada sistem penandaan digital untuk menandai konten yang dihasilkan AI pada saat pembuatannya.

Namun, alat pendeteksi tersebut tidak dapat bekerja pada teks dan para peneliti meragukan efektivitas teknologi pelabelan tersebut. Para peneliti menemukan contoh penyalahgunaan alat pencitraan bertenaga AI oleh beberapa perusahaan teknologi, termasuk OpenAI dan Microsoft.

Pengguna yang bertanggung jawab bertanggung jawab membuat foto-foto ini dalam upaya menyebarkan informasi yang salah terkait pemungutan suara, meskipun OpenAI dan Microsoft memiliki kebijakan yang melarang tindakan tersebut. pembuatan foto seperti itu.

Baca juga: Komisi Eropa Selidiki Meta Soal Perlindungan Anak

Meta dan Activision Digugat Keluarga Korban Penembakan di Sekolah AS

Meta Company_2b

Meta Company. (Sumber: Digital Economic)

Di sisi lain, keluarga korban tewas dalam penembakan sekolah di Uvalde, Texas, AS menggugat pengembang game Call of Duty, Activision, dan Meta.

Kedua perusahaan teknologi ini dituduh mempromosikan penggunaan senjata di kalangan anak kecil.
Mengutip The Verge, gugatan tersebut mengklaim bahwa Meta dan Activision sengaja mengecam penggunaan senjata dan mengkondisikan penembak untuk memandang penggunaan senjata sebagai solusi atas masalah dan praktik Anda. dia menggunakan senjata.

Sekadar informasi, persidangan ini bukan kali pertama dia didakwa terhadap perusahaan video game. Beberapa pihak telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan video game namun tidak pernah berhasil.

Gugatan Meta dan Activision telah diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles, Amerika Serikat pada Jumat lalu, menggantikan mewakili sekitar 45 anggota keluarga korban. Terdokumentasi dalam gugatan, pihak keluarga menuduh Activision dan Meta “merawat” generasi muda dan mendorong mereka melakukan kekerasan.

Kasus ini bermula ketika pada tanggal 24 Mei 2022, Salvador Ramos yang berusia 18 tahun melepaskan tembakan. Di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. Sebanyak 21 orang tewas akibat penembakan tersebut.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – OpenAI baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menunda peluncuran fitur “Voice Mode” di ChatGPT hingga bulan depan, sekitar Juli 2024. Sebelumnya, OpenAI...

Software

Unbox.id – Gmail mendapatkan lebih banyak fitur AI yang dapat membantu pengguna mengakses email mereka dengan lebih mudah. Di web, Google meluncurkan sidebar Gemini...

Tech Industry

Unbox.id – Apple dikabarkan sedang berdiskusi mendalam dengan Meta, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg. Tampaknya Apple ingin mengintegrasikan model AI generatif raksasa media sosial...

Apps & Games

Last updated on 28 Juni, 2024 Jakarta, Unbox.id — Meta AI kini telah resmi meluncur di India. Asisten AI, yang sudah populer di lebih...