Last updated on 20 Juni, 2024
Unbox.id – Ketersediaan internet yang kuat, termasuk 5G, dianggap sebagai salah satu kunci keberhasilan transformasi digital di Indonesia. Direktur Bisnis dan Strategi TI Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan transformasi digital akan terikat pada pendekatan strategis utama, yakni konektivitas fiber dan pembangunan yang lebih baik.
Berbicara mengenai perkembangannya, Rosidi menambahkan bahwa jaringan 5G penting sudah bisa diterapkan di Indonesia pada tahun 2024. Menurut dia, tahun 2023 akan menjadi tahun diperkenalkannya 5G di Indonesia. “Pada tahun 2024, diperlukan penggelaran jaringan 5G di Indonesia untuk menjadikan transformasi digital semakin nyata,” kata Rosidi.
Ia mengungkapkan, ada tiga kunci untuk menggelar jaringan 5G berskala lebih besar di Indonesia. Ketiganya dimulai dengan rencana Full Fiber Giga City, kebijakan Full Fiber dan insentif finansial. Rosidi mengatakan pada acara Digital Transformation Trends 2024 yang diselenggarakan oleh Selular di Jakarta: “Rencana full fiber Gigacity City, secara khusus mengidentifikasi seluruh koneksi fiber ke area target untuk menjadi Gigacity broadband”.
Sedangkan kebijakan Full Fiber mengacu pada kebijakan yang menyetujui integrasi, pembagian infrastruktur, dan penyediaan pipa atau jalan untuk membangun kabel serat optik di gedung-gedung.
Baca juga: Provider Internet Termurah
Insentif finansial yang dibicarakannya mengacu pada alokasi anggaran untuk pemasangan kabel serat optik, pengurangan pajak, dan kebijakan lainnya bagi perusahaan yang memasang kabel serat optik. Rosidi mengatakan format ini bisa menjadi insentif pajak bagi penyelenggara.
Mohamad Rosidi menambahkan kebijakan serat penuh, termasuk perjanjian hak jalan atau integrasi, kemudian pembagian infrastruktur, hingga dan termasuk penggelaran infrastruktur serat atau penyediaan pipa/jalan untuk membangun kabel serat optik di gedung-gedung.
“Untuk insentif finansial, khususnya alokasi anggaran untuk penggelaran kabel fiber optik dan pengurangan pajak, misalnya: insentif pajak untuk ISP, penyedia kabel fiber optik sebagai subsidi hibah tidak langsung”, lanjutnya.
Perluasan Jaringan 5G hingga Penerapan IoT
Sementara terkait 5G, Telkomsel menyatakan akan memperluas jaringan 5G untuk mendukung transformasi digital dan memperkenalkan berbagai teknologi konektivitas untuk mendukung transformasi digital.
Vice President Consumer Products Innovation and Technology Strategy Telkomsel, Ronald Limoa, mengatakan selain itu perluasan 5G, pada tahun 2024, Telkomsel juga akan menggunakannya untuk menghadirkan teknologi Internet of Things (IoT), misalnya seperti pelacakan pergerakan bagasi, untuk jalan raya pintar yang terhubung dengan IoT.
Yang terakhir mengacu pada teknologi berbasis frekuensi radio yang memungkinkan pengguna membayar tol tanpa mengakses kartu uang elektronik.
Baca juga: XL Axiata Tingkatkan Jaringan 5G Di Jawa Tengah
Perbedaan Signifikan dari 5G
Jaringan 4G dan 5G adalah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan untuk mentransfer data pada perangkat seluler. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:
Kecepatan: Salah satu perbedaan utama antara 4G dan 5G adalah kecepatannya. Meskipun kecepatan maksimum 4G dapat mencapai beberapa ratus Mbps (Megabit per detik), 5G memiliki potensi untuk mencapai beberapa Gbps (Gigabit per detik). Artinya, 5G jauh lebih cepat daripada 4G.
Latensi: Latensi adalah waktu yang dibutuhkan data untuk bergerak dari satu titik ke titik lain dalam jaringan. 5G menawarkan latensi yang lebih rendah daripada 4G, yang berarti waktu respons yang lebih cepat. Ini sangat penting untuk aplikasi real-time seperti game online, video call, dan kendaraan otonom.
Kapasitas: 5G dirancang untuk mendukung lebih banyak perangkat yang terhubung secara bersamaan dalam satu area dibandingkan dengan 4G. Ini adalah hasil dari teknologi yang disebut Massive MIMO (Multiple-Input Multiple-Output) dan spektrum frekuensi yang lebih luas yang digunakan oleh 5GEfisiensi Energi: 5G memiliki potensi untuk menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi daripada 4G, yang berarti perangkat dapat bertahan lebih lama dengan pengisian daya yang sama.
Teknologi yang Dukung: 5G menggunakan teknologi seperti mmWave (milimeter wave) dan sub-6 GHz untuk mentransfer data, sementara 4G biasanya menggunakan frekuensi di bawah 6 GHz.
Ketersediaan: Saat ini, 4G jauh lebih umum tersedia daripada 5G. Meskipun 5G telah mulai diluncurkan di beberapa negara, cakupan 5G masih terbatas dan masih dalam proses pengembangan.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.