Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Ransomware, Siapa Berani Lawan Musuh Teknologi Ini?

Ransomware_3c
Ransomware. (Sumber: Security Protocol)

Unbox.id – Ketergantungan kita pada Internet dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitas administrasi publik akan meningkat, seiring dengan ancaman segala jenis serangan dunia maya, termasuk ransomware (peretasan Internet). Pembajakan melalui internet berbeda dengan pelanggaran hak cipta yang dapat dicegah dengan menempatkan penjaga bersenjata di kapal. Pembajakan internet atau ransomware tidak terlihat dan serangan dilakukan di seluruh dunia! Semakin kompleks sistem keamanan siber yang diterapkan, ransomware akan semakin canggih! Dan hal inilah yang membuat banyak organisasi pengguna Internet, seperti perusahaan industri, jasa bahkan organisasi nirlaba, menjadi korban, karena mereka hanyalah pengguna dan bukan operator Pengembangan Perangkat Lunak. Mereka tidak secanggih hacker, dan umumnya merupakan generasi muda yang belajar dan berkembang dengan sangat cepat.

Lamban Dalam Penanganannya

Ransomware_1a

Ransomware. (Sumber: Internet Technology)

Apalagi dibandingkan dengan organisasi pemerintah atau birokrat yang seringkali lamban dan tidak termotivasi. Biasanya, peretas menyusup ke server dan sistem internal, mengenkripsi (mengacak data) informasi penting, dan kemudian meminta kompensasi (tebusan) dalam bentuk mata uang kripto, yang kemudian ditukarkan menjadi uang tunai di bursa Tiongkok.

Dalam perang siber, serangan melibatkan penonaktifan (mematikan) sistem operasi fasilitas penting, seperti sistem operasi kelistrikan, sistem distribusi minyak, dan bahkan sistem operasi perbankan. Rusia melakukan ini dengan menutup pembangkit listrik di Ukraina.

Selain itu, sulit bagi kami untuk melacak sumber serangan karena alamat Protokol Internet (IP) (alamat penyerang) dikaburkan secara halus. Peluang bisnis Ransomware semakin menarik di era digital. Bahkan Korea Utara, setelah mendapat sanksi boikot dari negara-negara Barat, meresponsnya dengan membangun pasukan yang disebut prajurit siber.

Miri College dan Universitas Militer Kim Il Sung melatih 1.000 prajurit cyber setiap tahunnya. Biasanya, mereka menyerang perusahaan besar dan usaha kecil dan menengah serta organisasi penting di Korea.

Belajar dari Negara Lain

Menurut intelijen Korea Selatan, pengeluaran mereka untuk membayar ransomware pada tahun 2020 berjumlah 1,8 miliar USD (sekitar 30 triliun rupiah), meningkat 18 kali lipat dalam lima tahun.

Menurut Komite Sanksi Korea Utara Menurut PBB, pendapatan ransomware Korea Utara mencapai 316 juta USD per tahun. Jumlah ini tidak dapat diverifikasi karena memerlukan kerja sama dengan Tiongkok (sumber penelitian Nikei Asia).

Peningkatan serangan peretas di Internet juga terjadi di Inggris. Lebih dari 2,3 juta serangan akan terjadi di Inggris pada tahun 2023. Perusahaan global juga telah menjadi korban ransomware, termasuk: Produsen mobil Jepang Honda, yang menyebabkan hilangnya pabriknya di Ohio dan Brazil yang harus ditutup selama 3 hari.

Selain itu, operasional pabrik mobil Honda di beberapa negara seperti Jepang, Türkiye, Italia, dan Inggris juga mengalami gangguan. Pada tahun 2020, Picanol, sebuah perusahaan manufaktur mesin tekstil Belgia, harus menghentikan operasinya di Tiongkok dan Eropa.

Di Australia, bahkan perusahaan pembuat baja besar Blue Scope terkena serangan keamanan oleh ransomware. Fresenius, sebuah perusahaan besar yang mengoperasikan rumah sakit terkemuka di Eropa, menjadi korban serangan hacker internet yang mengganggu layanan dialisis pasien di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Update Terkini Ransomware Brain Chiper Yang Serang Pusat Data Nasional

Kerugian Akibat Ransomware

Ransomware_2b

Ransomware. (Sumber: Security Technology)

Serangan siber meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun. Kerugian finansial akibat ransomware meningkat 270% dalam 3 bulan pada tahun 2020, mencapai 8,4 miliar USD (Rs. 140 triliun).

Jumlah ini sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak perusahaan dan organisasi global yang belum melaporkan dampaknya kecelakaan. dan lebih cenderung membayar uang tebusan secara diam-diam.

Karena hal ini dianggap jauh lebih menguntungkan dibandingkan kerugian pasar dan turunnya harga saham mereka serta integritas kelangsungan operasional bisnis mereka, yang jauh lebih tinggi dari jumlah uang tebusan yang dibayarkan.

Insiden baru-baru ini di Indonesia telah mengakibatkan serangan ransomware yang menargetkan pusat data negara tersebut, Imigrasi, Badan Intelijen Strategis dan NAFIS Polri menunjukkan bahwa Indonesia menjadi sasaran empuk para peretas internet yang mencari uang. Kelemahan keamanan jaringan yang ditemukan oleh hacker adalah karena kita tidak memiliki sistem firewall yang canggih. terus diperbarui.

Serangan siber tidak boleh dianggap enteng karena bersifat “licik” atau mematikan dan menyebar dengan cepat dalam waktu singkat.

Teknik yang digunakan dalam serangan Serangan siber kini semakin canggih lembur. Big data yang dimiliki setiap negara telah menjadi suatu bentuk aset baru yang penting bagi suatu negara yang perlu dilindungi di tingkat nasional. Big data jauh lebih berharga dibandingkan sumber daya alam suatu negara.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Serangan terhadap Microsoft yang dilakukan hacker asal Rusia ternyata membawa dampak yang jauh lebih besar dibandingkan pemberitaan sebelumnya. Raksasa teknologi itu sekali...

Tech Industry

Unbox.id – Selama lima tahun terakhir, ransomware telah berevolusi dari ancaman terhadap komputer pribadi menjadi bahaya serius yang menargetkan jaringan perusahaan dan infrastruktur nasional....

Tech Industry

Unbox.id – Ransomware Brain Chiper menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, di mana malware tersebut berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN) sejak Kamis, 20...

Tech Industry

Unbox.id – Kepala Badan Keamanan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan server Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. “Kami sampaikan, kejadian data...