Jakarta, Unbox.id – Fotografi membutuhkan cahaya, inilah mengapa memiliki lensa dengan aperture lebar dapat berguna dalam situasi cahaya rendah. Mengapa berguna? Tentu saja karena aperture yang lebih lebar pada dasarnya memungkinkan lebih banyak cahaya mengenai sensor kamera. Itu juga mengapa saat memotret di studio, pencahayaan sangat penting.
Tetapi bagaimana jika hampir tidak ada cahaya yang tersedia? Tentu, ada kamera yang dapat memotret foto inframerah, tetapi itu cenderung sedikit lebih khusus. Tenang, tentu saja kini itu bukan masalah lagi, terutama setelah Canon berpikir bahwa mereka dapat memecahkan masalah itu.
Baca juga: Discord Bekerja Pada Aplikasi M1 Asli Untuk MacOS
Sensor Baru
Menurut laporan dari Nikkei Asia (paywall), tampaknya Canon telah mengembangkan sensor pencitraan baru. Sensor itu mampu mengambil foto berwarna bahkan dalam kegelapan total. Sensor ini dikenal sebagai SPAD (single photon avalanche diode) dan disebut dapat menggunakan satu foton dan melipatgandakan efeknya.
Selain itu juga memberikannya lebih dari 10 kali sensitivitas terhadap cahaya daripada sensor tradisional. Sensor tradisional adalah sensor yang biasanya membutuhkan banyak foton selama periode waktu tertentu. Artinya, kamera baru Canon ini dapat “melihat” secara efektif dalam gelap.
SPAD juga memungkinkan peningkatan kepekaan terhadap cahaya berkat kemampuannya untuk bertindak sebagai penguat linier. Canon mengatakan sensor barunya dapat diproduksi menggunakan teknik yang sama seperti sensor CMOS. Namun dari segi biaya, dapat menghabiskan biaya yang kira-kira sama per unit, dengan asumsi hasil produksi yang sama.
Baca juga: Tahun Depan Instagram Akan Dilengkapi Umpan Kronologis
MASIH CUKUP KEREN
Teknologi SPAD tidak sepenuhnya teknologi baru, tetapi pencapaian Canon adalah mereka telah mengembangkan sensor 3.2MP. Sebuah sensor yang menjadikannya tiga kali lebih padat dari pendahulunya. Bahkan resolusi ini bisa disebut sebagai yang terpadat di dunia, dan tiga kali lebih baik daripada sensor SPAD Canon sebelumnya.
Karena itu, tampaknya tidak mungkin teknologi ini akan masuk ke ponsel atau kamera dalam waktu dekat. Jika ada, sepertinya itu sempurna untuk robot atau mobil self-driving yang mungkin menghadapi skenario mengemudi di mana ada sedikit cahaya.
Seolah semua itu belum cukup, sensor SPAD memiliki satu trik lagi yakni frame rate super tinggi. Tidak seperti sensor CMOS yang memiliki rolling shutter yang mengaktifkan piksel dalam sensor satu per satu. SPAD memiliki “global shutter” yang dapat mengaktifkan semuanya secara bersamaan.
Global shutter, dapat mengurangi waktu pencahayaan hingga 3,8 nanodetik, yang adalah sepersejuta detik. Hal ini memungkinkannya untuk memiliki frame rate yang menakjubkan sebesar 24.000 frame per detik.
Dalam PR-nya untuk versi sebelumnya dari sensor ini, Canon mendemonstrasikan kemampuan ini. Mereka mendemonstrasikan dengan menangkap berkas cahaya dalam gerakan lambat yang merambat melalui asap.
Perusahaan berencana untuk memulai produksi massal sekitar paruh kedua tahun 2022. Diharapkan untuk mengintegrasikan sensor baru ke dalam kamera keamanannya pada akhir tahun depan. (Eli/Eve)
Sumber dan foto : dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.