Unbox.id – Pemerintah negeri Tiongkok siap mengambil langkah maju yang besar dengan memperkenalkan teknologi komunikasi nirkabel 6G dalam dua tahun atau 2025. Riset teknis dan implementasi teknologi 6G saat ini sedang dilakukan oleh China Unicom, operator jaringan nirkabel terbesar ketiga di negeri Tiongkok. Perusahaan berharap untuk meluncurkan aplikasi peluncuran pertamanya pada tahun 2025 dan berencana untuk meluncurkan seluruh jaringan seluler 6G pada tahun 2030. Presiden dan CEO China Unicom Liu Liehong mengatakan skenario aplikasi 6G tahap awal akan diperkenalkan pada tahun 2025 di negeri Tiongkok, yang memiliki populasi internet terbesar di dunia dan pasar smartphone terbesar.
Konferensi Global 6G
Pengumuman China Unicom muncul setelah konferensi 6G global minggu lalu, di mana para ahli mencapai konsensus tentang peluncuran teknologi 6G di China pada tahun 2030.
Kontribusi negeri Tiongkok terhadap industri telekomunikasi global sangat besar dan berpengaruh, berkat skenario aplikasinya yang beragam dan basis pengguna terbesar di dunia. Banyak perusahaan global yang secara aktif memasuki pasar negeri Tiongkok, menyadari pentingnya mempromosikan pengembangan telekomunikasi.
Selain itu, negeri Tiongkok juga memiliki pasar terbesar di industri telekomunikasi, mulai dari membangun internet hingga peralatan utama, dengan perusahaan terkemuka seperti Huawei dan ZTE.
Baca juga: Kenali Jaringan 6G Yang Dikenal 100 Kali Lebih Cepat Dari 5G
Awal Diperkenalkan Pada 2025 di Tiongkok
Di tahun 2025 mendatang, Tiongkok akan mulai secara perlahan menggunakan jaringan 6G di negaranya. (Sumber: Mobile Magazine)
Riset teknis dan penerapan teknologi 6G akan dilakukan oleh China Unicom, operator jaringan nirkabel terbesar ketiga di negara itu. Perusahaan berencana untuk meluncurkan aplikasi peluncuran awalnya pada tahun 2025 dan berencana untuk meluncurkan teknologi seluler 6G penuh pada tahun 2030.
Presiden dan CEO China Unicom Liu Liehong mengatakan skenario aplikasi 6G awal akan diperkenalkan pada 2025 di negeri Tiongkok, yang memiliki populasi internet terbesar di dunia dan pasar smartphone terbesar.
Pengumuman dari China Unicom ini muncul setelah Konferensi Global 6G minggu lalu, di mana para ahli mencapai konsensus tentang peluncuran teknologi 6G di negeri Tiongkok pada tahun 2030. Kontribusi negeri Tiongkok terhadap industri telekomunikasi global sangat besar dan berpengaruh, berkat skenario aplikasinya yang beragam dan basis pengguna terbesar di dunia.
Banyak perusahaan global yang secara aktif memasuki pasar negeri Tiongkok, menyadari pentingnya mempromosikan pengembangan telekomunikasi. Operator telekomunikasi Tiongkok berada di garis depan di berbagai sektor industri, termasuk telekomunikasi 5G, 6G, dan tetap.
Mereka bekerja dengan organisasi internasional untuk menetapkan standar industri, membantu mengurangi ketidakpastian di masa depan, seperti dikutip dari Gizmo China.
Baca juga: Jaringan Internet Terbesar Di Cina Resmi Hapus NFT
Mengenal Jaringan 6G
Teknologi jaringan seluler terus berkembang dari generasi ke generasi. Setelah 5G, saat ini para pakar dan peneliti sedang mengembangkan teknologi jaringan seluler berikutnya, yaitu jaringan 6G. Jaringan 6G diperkirakan akan menawarkan kecepatan internet yang lebih cepat, latency yang lebih rendah, dan kemampuan koneksi perangkat yang lebih besar.
- Jaringan 6G diperkirakan akan memberikan kecepatan internet yang jauh lebih cepat dari 5G. Dengan kecepatan yang lebih tinggi, para pengguna akan dapat mengunduh dan mengunggah data dalam waktu yang lebih singkat, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
- Latency yang lebih rendah akan menjadi ciri khas jaringan 6G. Hal ini akan memungkinkan perangkat untuk merespons dalam waktu yang lebih singkat dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna. Latency yang rendah juga dapat memungkinkan pengembangan teknologi seperti mobil otonom dan augmented reality.
- Jaringan 6G diperkirakan akan mendukung konektivitas perangkat yang lebih luas dan lebih banyak dari 5G. Teknologi jaringan seluler berikutnya ini akan memungkinkan konektivitas yang lebih baik antara perangkat, baik itu perangkat di dalam kendaraan, perangkat yang dikenakan pada tubuh, atau perangkat yang terhubung pada Internet of Things (IoT).
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
