Unbox.id – Platformnya yang banyak digunakan untuk melakukan rapat jarak jauh selama pandemi, Zoom, baru-baru ini meminta karyawan yang bekerja dari rumah (WFH) untuk kembali bekerja dari kantor. Business Insider melaporkan bahwa Zoom mewajibkan karyawan yang bekerja dalam jarak 50 mil (sekitar 80 km) dari kantor perusahaan untuk bekerja di kantor dua hari dalam seminggu alias hybrid work. Colleen Rodriguez, kepala humas global Zoom, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh The Verge, perusahaan percaya pendekatan terstruktur dan hybrid paling efektif untuk Zoom. “Sebagai sebuah perusahaan, kami memiliki posisi yang lebih baik untuk menggunakan teknologi kami sendiri, terus berinovasi, dan mendukung pelanggan global kami,” kata Rodriguez.
Kerja Hybrid
Pendekatan kerja hybrid ini akan dimulai pada Agustus dan September 2023, New York Times melaporkan.
Mengutip The Guardian, pendekatan tersebut juga akan memengaruhi 8.000 karyawannya di 12 kantor di seluruh dunia, termasuk Inggris yang memiliki sekitar 200 staf dan sebuah kantor di pusat kota London.
Terkait banyaknya komentar mengenai ironi Zoom yang meminta karyawannya untuk kembali ke kantor, padahal mereka memiliki produk untuk virtual meeting dan teleworking, Rodriguez menambahkan dalam keterangannya.
“Kami akan terus memanfaatkan seluruh platform Zoom untuk menjaga karyawan kami dan tim terdistribusi tetap terhubung dan produktif,” kata Rodriguez. Keputusan Zoom untuk kembali memaksa karyawan bekerja dari kantor atau WFO, yang juga sedikit lebih lambat dibandingkan beberapa perusahaan teknologi lainnya.
Zoom PHK 1.300 Karyawan
Sebagai perbandingan, Google meminta karyawannya di Amerika Serikat untuk bekerja di kantor tiga hari seminggu pada April 2022. Karyawan Apple di Bay Area juga harus kembali ke kantor tiga hari seminggu mulai September tahun lalu.
Sementara itu, karyawan Twitter alias X diminta kembali ke kantor sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan media sosial itu akhir tahun lalu. Pada Februari lalu, Zoom juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan atau setara dengan 15% dari total tenaga kerja perusahaan.
Dalam sebuah memo yang dikirim ke karyawan, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan perusahaan mengembangkan tenaga kerjanya terlalu cepat di tengah lonjakan pertumbuhan Zoom selama pandemi, tiga kali lipat setelah dua tahun.
“Kami tidak menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami bergerak dengan cara prioritas utama yang berkelanjutan,” tulis Yuan, seperti dikutip Engadget.
CEO Zoom Potong Gaji Sendiri
Eric Yuan mencatat, meski banyak orang sudah kembali ke kantor, banyak karyawan dan bisnis yang masih mengandalkan Zoom.
“Dalam lingkungan ekonomi yang sulit, perusahaan perlu melakukan (tetapi signifikan) upaya untuk mengatur ulang agar dapat mengatasi lingkungan ekonomi, melayani pelanggan, dan mewujudkan visi jangka panjang mereka,” kata Yuan. oleh Zoom”.
Yuan mengatakan dia bertanggung jawab untuk memecat karyawan. Dia mengambil potongan 98% dari gajinya tahun depan dan tim manajemen menyerahkan 20% dari gaji pokoknya.
Mereka juga akan kehilangan bonus perusahaan untuk tahun fiskal 2023 (yaitu tahun kalender 2022). Belum lama ini, pada Maret 2023, dikutip dari Tech Times, Presiden Greg Tomb “diberhentikan” dari Zoom.
Dalam laporan Market Watch, penghentian Greg Tomb yang tidak masuk akal diungkapkan dalam pengajuan peraturan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Baca juga: Zoom Kini Bisa Pakai Avatar Sendiri Saat Konferensi Video
Zoom Pecat Presiden Perusahaan Usai PHK
Menurut juru bicara Zoom yang tidak disebutkan namanya, perusahaan saat ini tidak mencari pengganti Tomb.
Analis Sterling Auty mengatakan keputusan itu diambil setelah prospek aplikasi Zoom baru mengisyaratkan pelambatan yang jauh lebih besar daripada yang dimodelkan Wall Street untuk pertumbuhan perusahaan.
“Dan sekarang kami telah melakukan perubahan pada eksekutif yang dibawa untuk memimpin penjualan,” kata Auty. Sekadar informasi, Greg Tomb dipekerjakan sebagai presiden Zoom pada Juni 2022.
Selama masa jabatannya yang singkat, dia menghadiri rapat laba dengan investor. Dia juga mengawasi operasi penjualan, strategi pasar, dan upaya menghasilkan pendapatan. Selama masa jabatannya di perusahaan, Tomb melapor langsung ke CEO Eric Yuan.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.