Jakarta, Unbox.id – Penipuan bisa ada di mana saja, termasuk di cryptocurrency. Bahkan NFT yang baru populer satu tahun belakangan ini juga tidak selamat. Beberapa penipuan sudah menjadi batu di hati para seniman untuk memasukkan karya mereka di NFT, yaitu kasus plagiarisme. Sedangkan di sisi lain, ada juga jenis penipuan yang bertujuan untuk menaikkan harga NFT
Berikut adalah 4 jenis penipuan yang sering terjadi di NFT menurut CoinDesk dan CNBC serta cara menghindarinya.
1. Phishing, web palsu, dan pop up mencurigakan
Phising atau pencurian data dengan pengelabuan juga bisa terjadi di NFT. Umumnya penipuan ini hadir dalam bentuk iklan yang meminta penerimanya untuk mencantumkan data kunci wallet NFT yang dipakai dan 12 kata kuncinya. Ada pula yang berbentuk website palsu yang meminta login dengan tampilan laman wallet NFT biasa atau pop ups di forum publik seperti Discord dan Telegram.
Cara menghindari phising
- Hindari memasukkan informasi personal di pop up website NFT apapun.
- Cek apakah alamat kontak di NFT sama dengan yang ada di website pembuatnya.
- Gunakan tools seperti ScamAdviser atau Trend Micro Check untuk mengecek keaslian website.
2. Pump-and-dump dan Rug-pull
Kedua jenis penipuan ini mirip satu sama lain. Kelompok penipu akan mempromosikan sebuah proyek NFT baru untuk menarik perhatian investor dan kolektor. Kemudian nilai NFT otomatis akan meningkat seiring dengan bertambahnya peminat yang tertarik.
Saat orang-orang mulai membeli dan transaksi mulai berputar, mereka akan terlibat di dalamnya, meraup keuntungan, kemudian meninggalkan para investor dengan NFT yang tidak bernilai. Untuk menghindarinya, Anda bisa:
- Cek sejarah transaksi dan wallet yang tercatat di NFT sebelum membeli.
- Cek proyek yang ada dengan mengunjungi informasi resmi proyek di media sosial.
- Bila ingin memberikan funds, komunikasi terlebih dahulu dengan investor lain di media sosial
Baca juga: Daftar NFT Marketplace Indonesia Karya Anak Bangsa
3. Penipuan bidding
bidding nft (sumber integrity asia)
Penipuan satu ini umum terjadi di pasar kedua NFT, terutama bila Anda adalah pihak penjual. Di sini, bidder atau penawar bisa saja mengubah mata cryptocurrency yang Anda pilih menjadi crypto lain dengan nilai yang lebih rendah.
Untuk menghindari penipuan ini, Anda harus rajin mengecek mata crypto yang dipakai. Selain itu, jangan menerima angka penawaran yang lebih rendah dari yang Anda inginkan.
4. Plagiarisme
Penting untuk mengingat bahwa membeli karya seni dalam bentuk NFT tidak berarti Anda mendapatkan hak ciptanya. Saat ini, membuat NFT baru begitu mudah sehingga semua orang bisa memasukkan gambar apa saja dan mulai menjualnya.
Ada penipu yang mengambil gambar dari seniman lain dan menjualnya di NFT. Saat ia meraih keuntungan dari jual beli ini, Anda yang memegang NFT tersebut bisa kehilangan nilai saat komunitas seniman tersebut mengetahui hal ini. Anda juga tidak meminta kembali uang Anda.
Untuk menghindari penipuan, Anda sebaiknya:
- Mengecek akun penjual sebagai akun terverifikasi dengan checklist dua di samping gambar profil OpenSea atau tanda di marketplace lainnya.
- Mengecek akun seniman di Twitter dan ikut tautan yang tercantum di profil mereka.
- Konfirmasi langsung NFT yang ingin dibeli dengan senimannya dan pastikan Anda menemukan akun yang benar.
- Ikuti komunitas seniman atau proyek NFT di channel Discord atau platform lainnya.
Itulah 4 jenis penipuan yang umum terjadi di NFT berdasarkan CoinDesk dan CNBC. Pastikan semua transaksi Anda aman di NFT marketplace dan hindari kerugian yang bisa terjadi ini.
Sumber: CoinDesk, CNBC
Foto: berbagai sumber
