Jakarta, Unbox.id – Dominasi Ethereum atas NFT sudah mulai mengecil akibat tingginya biaya gas serta jumlah antara permintaan dan penawaran yang mulai seimbang. Hal ini disampaikan oleh perusahaan investasi yang mendominasi Wall Street, JPMorgan, dalam laporan investasinya ke klien.
Pangsa pasar Ethereum sendiri sudah turun dari 95% di awal tahun 2021 menjadi 80% saat ini. Angka didapatkan oleh para analis yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou dalam catatan yang diterbitkan minggu lalu, kutip Coindesk. Dan pihak yang berhasil merebut pasar Ethereum ini adalah Solana.
Mulai bulan Agustus, blockchain Solana sudah berhasil menangkap lebih banyak pangsa pasar NFT dan bersaing dengan Ethereum. Bahkan saat ini, pasar NFT masih terus mengalami perkembangan pesat. Ethereum kehilangan pembagian pasarnya ke Solana seiring dengan berkurangnya volume pangsa yang didapatkan.
Karena NFT saat ini adalah “universe yang paling cepat berkembang di ekosistem crypto,” pangsa pasar ini bisa jadi lebih penting daripada pangsa decetralized finance (DeFi), menurut catatan JPMorgan. Bahkan di awal bulan ini, bank juga sempat memperingatkan Ethereum bahwa dominasinya atas DeFi akan terancam bila perluasan network untuk menjaga dominasi ini terlambat dikeluarkan.
Di Coindesk, JPMorgan juga memperingatkan bahwa kondisi Ethereum kehilangan pangsa pasar ini masih akan berlanjut di tahun 2022. Hal ini juga bisa mengancam valuasinya.
Baca juga: Intel Hadirkan Chip Khusus untuk Mining Bitcoin
Apa Itu Solana?
Solana adalah salah satu Blockchain alternatif untuk Ethereum yang mulai dikembangkan pada tahun 2017, hanya saja tidak terkenal sampai tahun lalu. Berdasarkan The Motley Fool, Solana pada tahun ini adalah cryptocurrency paling terkenal nomor 4 di Coinbase. Blockchain ini memiliki kapitalisasi pasar $54 miliar, meskipun masih kecil dibandingkan dengan Ethereum.
Solana berhasil bersaing dengan Ethereum sebagian besar karena perbedaan biaya gas. Biaya gas adalah angka yang dibayar kepada miner saat mereka menuliskan data di Blockchain. Dan hal ini adalah komplain terbesar para investor untuk Ethereum.
Berdasarkan Etherscan yang dikutip oleh The Motley Fool, estimasi biaya gas ini berkisar antara $29 hingga $80. Bila bukan transaksi yang besar, biaya ini terhitung sangat mahal. Namun di sisi lain, biaya Solana jauh lebih rendah, yaitu sekitar $0.00025.
Selain lebih murah, Solana juga memiliki keunggulan dari sisi kecepatan. Transaksi Ethereum terbatas pada 15-30 per detik. Sedangkan kecepatan Solana bisa mencapai 50.000 per detik. Digabung dengan faktor biaya, terlihat bahwa Solana memiliki keunggulan dibanding Ethereum. Tidak salah Solana berhasil mengumpulkan lebih dari 400 proyek di ekosistemnya.
Meski saat ini masih kecil, namun momentum Solana bukan sesuatu yang bisa dipandang rendah. Karena itu, tidak salah Ethereum bisa terancam kehilangan pangsa pasar dengan pesaingnya ini.
Sumber: CoinDesk, The Motley Fool
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.