Jakarta, Unbox.id – Ada anggapan dahulu di dunia barat sana bahwa investor khususnya yang menggunakan Bitcoin itu umumnya terdiri dari pria kulit putih. Lalu 44% nya merupakan non-kulit putih. Jadi secara general ketika dunia Kripto belum seterkenal sekarang maka penggunanya itu merupakan kulit putih. Tetapi semua itu sekarang telah berubah, bahkan justru non-kulit putih menjadi lebih banyak.
Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa sekarang orang Amerika hitam dan latin yang lebih banyak melakukan investasi Bitcoin. Hal ini jelas akan mengubah beberapa pandangan terhadap minoritas yang sebelumnya mungkin mengalami rasisme di Amerika. Secara perlahan justru yang dianggap minoritas ini mulai menunjukan bahwa mereka sebenarnya tidak pantas untuk menerima rasisme tersebut.
Baca Juga: Serangan Phising OpenSea Akibatkan Kerugian $1,7 Juta
Isu Rasisme Mulai Memudar
Sebelumnya seperti kasus kematian Breona Taylor, Ahmaud Arbery, hingga George Floyd sepertinya tidak akan terjadi lagi. Selain memang kematiannya tidak masuk akal karena rasisme, sekarang para penerima rasisme tersebut sudah bangkit dan menunjukkan kemampuannya untuk menguasai finansial mereka dengan investasi Bitcoin.
Dengan adanya fenomena ini maka sekarang di Amerika sudah mulai banyak tokoh yang memperjuangkan untuk menolak kekerasan dan rasis pada kulit hitam. Hal ini salah satunya karena mulai banyaknya para investor Bitcoin dari kulit hitam. Kondisi tersebut menyebabkan kelompok ini menjadi lebih aman dari kekerasan dan rasis di kehidupan sehari-hari mereka.
Bitcoin Menjadi Salah Satu Alat untuk Keadilan Sosial
Bitcoin adalah salah satu mata uang Kripto yang akhir-akhir ini menjadi lebih populer dari sebelumnya. Jadi tidak hanya sebagai mata uang, sekarang Bitcoin ini telah menjadi alat untuk menunjukan status sosial. Maka dari itu inilah alasan penindasan terhadap kulit hitam salah satunya menjadi lebih sedikit dan semakin berkurang.
Jadi sekarang para komunitas yang sebelumnya sering mendapatkan rasisme ini seakan-akan mendapatkan jalan untuk bisa memperjuangkan keadilannya. Kondisi ini sekarang pada akhirnya di bukukan dengan judul “Bitcoin and The American Dream”. Dalam buku ini memang fokus membicarakan tentang Bitcoin yang kini menjadi alat untuk keadilan sosial dan ekonomi. Jadi secara tidak langsung bahwa Bitcoin ini membantu mereka untuk bisa merdeka dalam pelayanan ekonomi yang sebelumnya mungkin belum bisa didapatkan.
Baca Juga: Melania Trump Menangkan Lelang NFT-nya Sendiri?
Sejarah Amerika mengatakan bahwa penindasan, rasisme, dan genosida itu banyak terjadi. Dalam buku tersebut juga Amerika telah gagal menciptakan ekonomi yang adil untuk semua warganya. Hal ini karena adanya ketimpangan terhadap komunitas tertentu. Bahkan sebelumnya untuk akses kredit, penipuan, dan adanya biaya lebih tinggi selalu membayangi komunitas tersebut.
Kondisi di atas tentu saja sangat merugikan yang sekarang sudah mulai tidak ditemukan lagi. Hal ini berhubungan juga dengan adanya hitungan terkait 30% investor berkulit hitam dan 27% investor latin. Dengan kondisi yang seperti ini ketika ada usulan membuat ATM Bitcoin, maka aksesnya tentu menjadi lebih mudah.
Sumber: Coindesk
Foto: Pexels
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.