Jakarta, Unbox.id – ByteDance Ltd, adalah sebuah perusahaan swasta Cina tepatnya di Beijing. ByteDance ini telah meluncurkan aplikasi di Smartphone yaitu Aplikasi Tiktok yang sedang populer sekarang ini di pasar global. ByteDance sedang ada dalam pengawasan ketat AS karena berpotensi risiko privasi keamanan bagi warga AS (Amerika Serikat).
Seperti hal nya semua perusahaan teknologi yang menjalankan bisnis di Tiongkok tunduk pada undang-undang Tiongkok yang mewajibkan kepada seluruh pengguna menyerahkan datanya kepada pemerintah. Para peneliti sedang berdiskusi mengenai apakah aplikasi Tiktok ini menimbulkan ancaman terhadap pivasi dan keamanan pengguna di atau tidak.
Baca Juga: Apa Itu Incognito Mode Pada Browser Dan Manfaatnya
Permasalahan TikTok di Amerika
Aplikasi Tiktok resmi ada di AS pada bulan Agustus 2018 lalu. Aplikasi ini meroket dengan lebih dari 155 negara dalam 39 bahasa dan memiliki 800 juta pengguna aktif di setiap bulannya. Tiktok ini memberikan pancingan memalui “mesin rekomendasi” yang dibangun atas teknologi yang cerdas buatan (AI) serta pembangunan data.
Apllikasi ini pun merekomendasikan konten dengan tagar dan video yang telah ditonton sebelumnya, serta jenis perangkat yang digunakan. Bahkan kritikus berpendapat bahwa Tiktok membuat beberapa masalah dengan data yang dikumpulkan dari penggunanya serta bagaimana data itu disimpan dan dibagikan.
Trump sempat Melarang Tiktok
Presdien Trump menandatangi aperintah Eksekutif pada tanggal 06 Agustus 2020 lalu yang berisikan tentang pemberhentian Tiktok yang menurutnya melakukan bisnis di Amerika Serikat. Setelah perintah tersebut di layangkan, Trump melarang perusahaan atau orang AS manapun untuk bertransaksi dengan ByteDance. Lalu, pada tanggal 14 Agustus 2020 presiden mengeluarkan perintah eksekutif kedua yang menyatakan bahwa ByteDance dan anak perusahaanya harus melepaskan semua aset yang mendukung Tiktok di AS.
Serta harus menghancurkan data orang AS yang sudah di muat di dalam Tiktok tersebut. Penarikan dana dapat dilakukan dengan mencari pembeli AS untuk Tiktok. Mandat tersebut diharapkan untuk membatasi akses pemerintah Cina untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. ByteDance pun tidak ingin melakukan divestasi dari Tiktok dan telah menggugat kembali Administrasi yang dilayangkan oleh Trump.
Baca Juga: 6 Aksesoris Laptop Yang Wajib Anda Miliki
Bahkan beberapa orangpun percaya bahwa Tiktok dan aplikasi milik Cina memberikan keamanan pada Amerika Serikat karena Cina sangat tunduk pada undang-undang Cina yang mana harus patuh pada permintaan data dari pemerintah. Orang-orang pun percya bahwa Ttiktok telah menjajahi garis pertempuran teknologi global. berdasarkan proteksionisme perdagangan teknologi konsep ini juga sering disebut sebagai nasionalisme tekno yang mana mengacu pada penolakan suatu negra akan pesatnya teknologi canggih di negara lain.
Situasi seperti sekarang ini mungkin akan muncul di masa depan yang mungkin aplikasi lain akan di buat oleh perusahaan asing lainnya. Maka dari itu, Kongres sedang memperketat pertahanan dengan cara mengembangkan kerngka hukum yang telah ada serta melindungi privasi keamanan data warga negara Amerika Serikat sehingga tidak menimbulkan risiko.
Sumber: WITA (Washington International Trade Association)
Sumber Foto: Pexels
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.