Last updated on 27 April, 2018
Memasuki era digital, ada perdebatan yang tak kunjung usai tentang mana yang lebih baik, menulis cara lama dengan pena dan kertas, atau mengetik di komputer. Tidak diragukan lagi yang terakhir lebih efisien dalam hal kecepatan dan aksesibilitas, tetapi ada pesona dan seni tersendiri tentang menggunakan pena di atas kertas. Pulp Nonfiction jawabannya. Apa itu?
Belum lagi ada beberapa studi yang dilakukan yang menunjukkan bahwa catatan tulisan tangan lebih efektif daripada ketikkan. Hal ini telah menyebabkan perusahaan seperti Moleskine mengembangkan sesuatu di antaranya yaitu sebuah alat di mana pengguna dapat menulis menggunakan pena dan kertas, tetapi pada saat yang sama memiliki catatan tulisan tangan yang dikonversi secara digital.
Yap namanya adalah digitizer, namun memang bisa jadi sangat mahal, tetapi para peneliti di Carnegie Mellon University mungkin menemukan cara yang lebih terjangkau. Mereka telah menciptakan cara canggih yang terjangkau untuk mendigitalkan catatan tulisan tangan. Namanya adalah Pulp Nonfiction.
Mereka mencapai ini melalui penggunaan kertas biasa dengan bahan konduktif yang ditempelkan di bagian belakang. Dari sana, memungkinkan kertas untuk berinteraksi dengan berbagai cara, seperti menulis di atasnya, menggunakan stylus, atau menggeseknya dengan jari Anda.
Dalam hal biaya, para peneliti memperkirakan bahwa biayanya hanya $0,30 per lembar atau tak lebih dari Rp 4000, yang pasti tidak terlalu mahal. Namun Bahkan mereka mengklaim bahwa melalui produksi skala besar, biaya tersebut dapat diturunkan lebih jauh. Canggih! Simak videonya di bawah.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.