Unbox.id – Rumor perilisan Galaxy AI tentu menjadi perbincangan utama Samsung belakangan ini. Selain itu, isu kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam hal kreativitas, semakin meningkat seiring dengan semakin meluasnya penerapan teknologi ini di berbagai sektor masyarakat. Karena kemampuannya menghasilkan apa pun dari perintah, terdapat kekhawatiran bahwa AI sintetis dapat membahayakan pengguna, termasuk melalui malware atau serangan kode berbahaya yang dihasilkannya. Untuk mengatasi masalah keamanan AI ini, Verry Octavianus, MX Senior Product Marketing Manager di Samsung Electronics Indonesia, meyakinkan bahwa penggunaan Galaxy AI milik perusahaan Korea itu aman.
Lapisan Bawaan Samsung Yang Diberi Nama Knox
“Bagaimana kita bisa melindunginya? Jadi kami memiliki sesuatu yang disebut Akun Samsung Galaxy, atau Akun Samsung. Di akun Samsung kami melindunginya. “Kami juga memiliki Knox Security,” katanya pada konferensi pers.
Keamanan Samsung lapis pertama ini akan menjamin keselamatan pengguna selama akun Samsung tetap berada di tangan pemiliknya.Ponsel dan laptop Samsung. Selain itu, terdapat lapisan Samsung terintegrasi bernama Knox, yang juga memiliki sertifikasi ketahanan militer, sehingga melindunginya dari serangan pihak ketiga.
Sedangkan untuk lapisan berikutnya, Google, dengan sebagai pengembang Android, yaitu sistem operasinya. untuk ponsel Samsung, juga menyediakan cara untuk melindungi pengguna dari bahaya malware.
“Karena Samsung juga bekerja di Android dan saya hanya ingin menunjukkannya. Denny Galant, Country Manager Android untuk Google Indonesia menambahkan: “Di Android, keamanan dan keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami.
Melalui Play Protect, Google menjaga keamanan ponsel Android Anda, dalam memilih aplikasi atau software apa pun, Galaxy AI adalah tanpa pengecualian.
Baca juga: Galaxy AI Hadir Di Ponsel Samsung
Samsung Bawakan AI Device Pertama di Indonesia Lewat Galaxy AI
Di sisi lain, telepon seluler adalah perangkat seluler yang paling banyak digunakan di dunia. Sebagai perangkat multifungsi yang nyaman, pengembang ponsel selalu mengintegrasikan inovasi terbaru mereka untuk menyediakan berbagai fitur kepada pelanggan.
Samsung, salah satu produsen ponsel terkemuka, berencana untuk menyediakan fitur kecerdasan buatan (AI) pada ponselnya. pengguna telepon. Dinamakan Galaxy AI, fitur tersebut akan menjadi AI pada perangkat pertama di Indonesia. Verry Octavianus, Senior Director MX Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, mengatakan fitur tersebut akan dirilis pada awal tahun 2024 dan sebenarnya sudah diuji oleh Samsung. pengguna smartphone.
“Kita mungkin belum tahu, kita sudah menggunakan S23 atau Samsung Galaxy S Series yang fiturnya ada Object Eraser.”Jadi kita bisa menghapus suatu objek yang menjadi bagian dari objek tersebut”, jelasnya saat konferensi pers.< br>Perbedaan utama Galaxy AI dengan teknologi kecerdasan buatan lainnya adalah ketersediaannya.
Dengan terintegrasi langsung ke ponsel pengguna ponsel, Galaxy AI berarti pengguna tidak perlu membuka browser untuk mengakses AI seperti ChatGPT atau Bing.
Verry juga menekankan kemudahan penggunaan Galaxy AI karena terintegrasi ke dalam sistem ponsel pengguna. Kedepannya, asisten virtual Bixby juga dapat berkolaborasi dengan Galaxy AI untuk meningkatkan produktivitas pengguna.
Salah satu fitur AI yang akan diperkenalkan adalah Live Translate Call. Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan panggilan dalam berbagai bahasa tanpa perlu menerjemahkan kata-kata penelepon. Meski sudah terkonfirmasi kehadirannya, namun Samsung belum memastikan seri ponsel mana yang akan mengusung Galaxy AI.
Seperti yang diketahui semua orang, fitur terjemahan real-time ini merupakan langkah maju yang besar bagi Samsung dalam hal inovasi bagi pengguna. Verry mengatakan pengguna tidak perlu khawatir harus menelpon pengguna Samsung lainnya untuk mengaktifkan fitur ini.
Faktanya, Galaxy AI merupakan fitur yang terpasang pada perangkat dan sistem, sehingga pengoperasian yang dilakukan oleh AI akan berjalan dengan baik. didasarkan pada jaringan seluler atau panggilan kredit. “Itu (Panggilan Terjemahan Langsung) ada di perangkat jadi tidak menggunakan cloud. “Cloud menggunakan data, (sedangkan) cloud ini menggunakan data seluler,” tambah Verry.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.