Unbox.id – Elon Musk sekali lagi mengungkapkan niatnya untuk mundur sebagai ketua di Twitter. Bos Tesla ini dikabarkan resmi menjadi bos Twitter setelah mengakuisisi perusahaan tersebut akhir tahun lalu. Rencana Elon Musk mundur sebagai CEO Twitter terungkap dalam acara Global Government Summit yang digelar di Dubai. Dihubungkan melalui panggilan video, dia mengatakan akhir 2023 akan menjadi waktu yang tepat untuk melakukannya. Namun, sebelum hengkang, menurut Bloomberg mengutip GSM Arena, Kamis (16/2/2023), dirinya masih perlu menstabilkan situasi perusahaan saat ini, sekaligus memastikan Twitter sehat secara finansial.
Mencari Sosok Pengganti Dirinya Untuk Twitter
“Saya pikir akhir tahun akan menjadi saat yang tepat untuk menemukan orang lain untuk menjalankan bisnis ini,” katanya. Ini sebenarnya bukan pertama kalinya Elon Musk mengungkapkan niatnya untuk meninggalkan jabatannya Twitter.
Untuk itu, sang miliarder saat ini sedang giat mencari penggantinya. Dengan melakukan itu, dia bekerja keras untuk menjaga bisnis tetap stabil. Sebelumnya, pada Desember 2022, Elon Musk sebenarnya sudah mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai CEO Twitter.
Hal itu diungkapkannya setelah melakukan survei tentang nasib posisinya di perusahaan tersebut. Dalam jajak pendapat yang dilakukan olehnya, survei tersebut membuktikan bahwa banyak warganet yang menginginkan dirinya mengundurkan diri sebagai pengelola Twitter, dengan 57,5% pengguna menjawab ya.
Sementara itu, 42,5% menjawab Tidak. Lebih dari 17,5 juta suara mengisi jajak pendapat Elon Musk. Meski begitu, tampaknya Elon Musk, sebagai pemilik jejaring sosial, akan tetap memiliki kendali langsung atas platform tersebut. Demikian kata CEO Tesla dalam tweet terakhirnya.
Baca juga: Ini Reaksi Elon Musk Lihat Galaxy S23 Ultra Bisa Potret Bulan
Elon Musk Konfirmasi Undur Diri dari CEO Twitter
“Saya akan berhenti dari pekerjaan CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu! Kemudian saya hanya akan memimpin tim perangkat lunak dan server,” kata Musk.
Sejak mengambil alih kepemilikan Twitter, Elon Musk memang dikenal sering membuat keputusan kontroversial. Dari merumahkan sebagian besar karyawan hingga menangguhkan akun beberapa jurnalis.
Seakan memahami kondisi ini, ia pun membuat polling di Twitter meminta pengguna berkomentar apakah ia harus mundur sebagai pimpinan perusahaan. “Haruskah saya berhenti dari pekerjaan saya sebagai kepala Twitter? Saya akan menghormati hasil jajak pendapat ini,” tulis Elon Musk di Twitter. Jajak pendapat yang dibuka tampaknya mengonfirmasi tweet Elon Musk sebelumnya.
Dalam tweet tersebut, dia menulis bahwa Twitter akan mengadakan pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar di masa mendatang. “Di masa depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Maafkan saya. Itu tidak akan terjadi lagi,” tulis Musk.
Baca juga: Elon Musk Kena Sidang Pengadilan Akibat Twit Di Tahun 2018
Tidak Ingin Jadi CEO
Elon Musk sendiri pernah mengatakan tidak ingin menjadi CEO di perusahaan manapun, termasuk Twitter. Hal itu terungkap dalam kesaksian di persidangan beberapa waktu lalu, terkait paket kompensasi Tesla yang sangat besar.
Gugatan tersebut berfokus pada apakah dewan Tesla bertindak dengan tepat dalam menyetujui paket pembayaran untuk Musk, yang saat ini bernilai sekitar $52 miliar, selama tindakannya baru-baru ini.
Namun, kesaksian Musk juga meluas ke topik lain, termasuk gelarnya, bagaimana dia menghabiskan waktunya, dan apakah dia mabuk saat menyebut dirinya Tesla “teknologi” pada dini hari 2021 atau tidak.
“Jujur, saya tidak ingin menjadi CEO perusahaan mana pun,” kata Musk menanggapi pertanyaan dari pengacara yang mewakili Tesla, seperti dikutip The Verge.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.