Jakarta, Unbox.id – Penelitian tentang perangkat elektronik speaker pintar baru-baru ini menemukan fakta yang mencengangkan. Melansir laman VPN Overview, teknologi perekam suara tersebut dapat menyadap aktivitas pengguna sehari-hari.
Dengan demikian, penggunaan speaker pintar dapat memungkinkan terjadinya pencurian data penting yang tidak dapat disadari oleh penggunanya sendiri. Mirip seperti mesin pencari atau keyboard Google yang mampu merekam aktivitas pengguna di ponsel.
Dengan data-data yang terekam melalui mesin pencari serta keyboard tersebut, Google dapat memberikan rekomendasi konten dan iklan yang mereka sukai. Hal tersebut rupanya juga terjadi pada speaker pintar, tetapi pengguna tidak menyadarinya.
Speaker Pintar Menjadi Mesin Pengintai Penggunanya Sendiri
Dari laman yang sama, mereka mengatakan bahwa perekaman tersebut dapat menyimpan rekaman penggunanya dan enkripsi yang terkirim. Namun, ini bukan seperti malware yang sengaja menyadap dan mencuri data.
Baca juga: Smartphone Google Pixel 4 Masih Terima Update Android 13
Tetapi ini merupakan dukungan fitur untuk mengoptimalkan kinerja speaker pintar. Dengan kemampuan mengingat setiap perkataan pengguna, ia dapat bekerja lebih intuitif layaknya sebuah robot masa depan.
Produsen sendiri juga mengakui hal tersebut. Pengumpulan data yang mereka lakukan memiliki jaminan keamanan tingkat tinggi, serta seminimal mungkin. Yakni hanya mencakup data-data yang mereka butuhkan dengan komputer.
Resiko Adanya Pihak Ketiga yang Memanfaatkan Kecanggihan Tersebut
Namun, fakta mencengangkan bukan datang dari fitur canggih tersebut. Melainkan potensi kejahatan yang terbuka lebih lebar dengan dukungan fitur speaker pintar. Jika perangkat komputer terkena malware atau diretas, mereka akan lebih mudah mencuri data.
Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi sebagian masyarakat yang menyadari kemungkinan ini. Terlebih, beredar kabar soal peretasan yang membuat alat tersebut melakukan pembelian online tanpa sepengetahuan penggunanya.
Baca juga: Pencipta Gmail Klaim ChatGPT Dapat Melawan Google
Dengan demikian, perangkat memerlukan akses otentikasi 2 faktor (2FA) yang dapat mengamankan semua jenis transaksi. Google sendiri telah memberi pernyataan bahwa server mereka tidak menyimpan audio pengguna.
Sementara itu, Amazon mengungkapkan bahwa pengguna dapat melihat, mengatur, serta menghilangkan berkas-berkas suara yang ada di cloud mereka. Di sisi lain, Apple juga turut memberi pernyataan bahwa cloud hanya akan menyimpan data dalam 6 bulan.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.