Beberapa waktu lalu kami memang telah membahas tentang peluncuran kamera Canon ini beserta fakta kebenaran beberapa bocoran spesifikasinya. Nah, untuk kali ini kami akan membahas tentang review kamera Canon EOS 6D MARK II, yang ketika diluncurkan merupakan kamera DSLR pertama dengan sensor CMOS full-frame 26.2 MP ini lebih jauh atau detail lagi. Langsung simak saja reviewnya berikut ini;
Spesifikasi
Basic Specifications | |
Full model name: | Canon EOS 6D Mark II |
Resolution: | 26.20 Megapixels |
Sensor size: | 35mm (35.9mm x 24.0mm) |
Kit Lens: | n/a |
Viewfinder: | Optical / LCD |
Native ISO: | 100 – 40,000 |
Extended ISO: | 50 – 102,400 |
Shutter: | 1/4000 – 30 seconds |
Dimensions: | 5.7 x 4.4 x 2.9 in. (144 x 111 x 75 mm) |
Weight: | 27.0 oz (765 g) includes batteries |
Availability: | 07/2017 |
Manufacturer: | Canon |
Meski familiar dalam penampilannya, Canon EOS 6D Mark II ini membawa banyak perbaikan dari pendahulunya yang sangat populer. Yang mana inti perubahannya adalah sensor 26.20 megapiksel dan prosesor DIGIC 7 yang seakan menawarkan penggabungan kualitas gambar terbaik dan performa keseluruhan yang mengesankan.
Desain dan Fitur
Kamera Canon ini yang diprediksi bakal terus menjadi populer ini merupakan DSLR full-frame “entry-level” yang menawarkan sensor CMOS yang besar dan cemerlang dengan desain yang lebih ringkas dan ringan meskipun adanya beberapa pengurangan di beberapa sisi, seperti membangun kualitas, pilihan kartu memori, dan kecanggihan sistem AF. Meskipun begitu, Canon EOS 6D Mark II ini masih cukup lengkap dan juga menawarkan fitur unik pada kaera DSLR, yakni built-in Wi-Fi dan GPS. Jadi bisa jadi, kamera ini menjadi pilihan yang sangat baik untuk para amatir dan fotografer antusias yang ingin melakukan upgrade ke pengalaman full frame tanpa banyak mengeluarkan budget banyak.
Perfoma
Canon EOS 6D Mark II membuktikan bahwa ia memang memiliki performa yang kuat untuk kelas kamera DSLR full frame berkat prosesor DIGIC 7-nya. Sehingga gambar yang dihasilkannya tak perlu diragukan karena benar-benra bagus dan mengesankan.
Kecepatan pemotretannya bisa mencapai maksimum 6,5 frame per detik saat merekam gambar RAW dan JPEG resolusi penuh, sekalipun untuk fotografi satwa liar dimana situasi tersebnut kebanyakan membutuhkan kecepatan frame yang lebih cepat untuk mengambil momen foto yang sangat tepat dan mengesankan. Bukan hanya kecepatan pemotretan yang penting, tapi juga kedalaman sisi pemotretannya dan kemampuan pembersihan kedalamannya itu sendiri. Jadi, bila Anda memotret gambar JPEG, kamera Canon ini bisa merekam hampir 100 gambar dalam seperkian detik dan akan membersihkan kekurangan sisi dalam gambarnya hanya dalam empat detik sehingga kualitas gambarnya bisa sangat bagus.
Kemudian dari sisi daya tahan baterai, kamera Canon EOS 6D Mark II ini termasuk sangat mengesankan. Dalam pengambilan gambar, setidaknya saat Anda menggunakan jendela bidik optik, kamera ini diberi nilai lebih dari seribu gambar saat menggunakan jendela bidik dan ini merupakan hal yang sangat bagus untuk kamera DSLR full-frame yang ringkas ini. Jika Anda menggunakan mode Live View, masa pakai baterai masih bisa cukup untuk melakukan kurang lebih 400 bidikan. Secara keseluruhan, kekuatan prosesor DIGIC 7 dan daya tahan baterai pada kamera Canon ini memiliki performa yang baik untuk kelasnya.
Selain itu, Canon EOS 6D Mark II melakukan permainan autofocus dibandingkan pendahulunya dengan beberapa cara lain yang cukup berbeda. Pertama, titik fokus otomatis saat menggunakan jendela bidik meningkat dari 11 menjadi 45. Kepadatan yang lebih tinggi ini memang sangat bagus, walaupun menjadikan cakupan titik autofocus keseluruhannya menjadi kurang. Bila Anda ingin melakukan lebih banyak liputan, Anda bisa memotret dengan Live View dan menggunakan Dual Pixel CMOS AF, yang mencakup 80 persen lebar dan tinggi sensor gambar full-frame-nya, karena sistem autofocus 45 titik dan Dual Pixel CMOS AF kamera DSLR ini terbukti cepat dan dapat diandalkan di berbagai situasi pengambilan gambar.
Kualitas Gambar
Dengan sensor full-frame 26.2 megapiksel, Canon EOS 6D Mark II memiliki daya penyelesaian lebih banyak dari pendahulunya yang hanya memiliki 20 megapiksel, namun sayangnya kamera masih menyertakan filter low-pass optik. Meskipun begitu, kamera ini bisa memberikan gambar dengan detail yang sedikit lebih halus dan jelas.
Saat melihat kualitas hasil cetakannya, Canon EOS 6D II memberikan cetakan 30×40 inci yang sangat baik pada ISO 50 sampai 200. Pada ISO 400 dan 800 pun, masih bisa mencetak 30×40 inci yang bagus, meski ada sedikit detail yang kurang bagus. Tapi ini masih hasil yang mengesankan. Pada ISO 1600 dan 3200, hasil cetaknhya rata-rata mencapai 24×36 dan 20×30 inci. Jika ingin memotret ISO 6400, ukuran cetak maksimal yang masih dilewati adalah 13×19 inci. Bahkan kamera ini masih bisa mencetak dengan baik gambar 11×14 inci dengan ISO 12.800. Hal ini membuktikan bahwa kamera Canon ini benar-benar mengesankan meskipun harga dinilai terjangkau untuk kelasnya.
Namun sayangnya, kamera ini masih kurang baik untuk soal rentang dinamis gambar yang cukup mempengaruhi kinerja pencitraannya. Jadi dalam soal ini, kamera ini masih dikalahkan oleh kamera Nikon D750 dan Nikon D610 oleh lebih dari dua EVS menurut DxOMark. Namun bagi fotografer yang mencari performa terbaik dari sensor full-frame yang tinggi, kamera ini memang benar-benar layak dimiliki karena keakuratan warna gambarnya lebih natural hingga bisa tampak lebih indah.
Kualitas Video
Dalam soal kualitas video, kamera canon memang tak bisa dihandalkan karena Canon terus tidak menawarkan video 4K di produk banyak kamera, termasuk Canon EOS 6D Mark II ini. Untungnya, kamera baru ini memiliki kualitas video Full HD masih dinilai cukup bagus karena produk ini adalah kamera EOS full-frame pertama yang menyertakan stabilisasi digital 5-sumbu dalam kamera, yang bekerja dengan cukup baik, meski menghasilkan gambarbagus dan mengurangi kualitas gambar sekaligus.
Selain itu, kualitas video Full HD tidak terlalu tajam, namun terlihat cukup bagus di berbagai kecepatan ISO, yang membuat kamera ini menjadi cukup serba guna. Bahkan di ISO 6400, kami masih menemukan video yang bisa digunakan serta performa autofocus pun masih bagus berkat Dual Pixel CMOS AF-nya. Namun pada akhirnya, kurangnya perekaman video 4K kamera Canon EOS 6D Mark II ini membuktikan bahwa kamera ini masih pilhan bagus untuk para pengguna yang hanya membutuhkan video 1920 x 1080, meski kamera ini jelas bukan kamera videografer.
Nilai Plus
– Layar sentuh varian-angle bekerja sangat baik dan bagus
– Dual Pixel CMOS AF yang bekerja baik
– Kualitas gambar bagus dalam kebanyakan situasi
– Performa yang mengesankan untuk kelasnya.
Minusnya
– Rentang dinamis pada gambar cukup mengecewakan
– Tidak ada video 4K
– Jendela bidik optik masih pendek
– Cakupan titik AF-nya sempit bila melalui jendela bidik.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.