Review Panasonic LX10, Kamera Compact Premium Dengan Fitur Lengkap

Ada lagi kamera compact besutan Panasonic yang dinilai sebagai kamera compact premium dikelasnya karena dibekali oleh beberapa spesifikasi mumpuni, dimana diantaranya lensa built-in 24-72mm yang cepat dengan sensor tipe 1 inci berukuran 20,1 megapiksel. Jadi seperti apakah kamera Panasonic LX10 yang dirilis November 2016 lalu dengan harga sekitar USD600-an ini? Simak saja reviewnya berikut ini:

Spesifikasi utama

Desain

Berdasarkan ukuran dimensi dan beratnya, kamera Panasonic LX10 termasuk kamera yang ramping dengan tampilan layar sentuh yang menawan. Ya, sebagai kamera compact premium memanng sudah seharusnya kalau kamera ini terasa nyaman di tangan untuk dipegang dan digunakan. Panasonic LX10 ini memiliki bodi logam mulus, dengan panel atas dibuat dari potongan logam yang sama seperti bagian depan kamera. Ini memberi LX10 tampilan yang ramping dan nuansa yang kuat serta solid meskipun sedikit licin dan tidak ada bahan pegangan di bagian depan kamera. Di bagian belakang kamera, layar touchscreen 3 inci memang bagus karena bisa dimiringkan ke atas untuk bertindak sebagai layar selfie, namun sayangnya tidak untuk miring ke bawah serta tidak adanya fitur viewfinder elektronik, fitur yang terdapat pada kamera Sony RX100 V yang lebih mahal.

Secara keseluruhan, Panasonic  LX10 ini terlihat hebat dan terasa cukup bagus berkat solid-built dengan berbagai fitur, termasuk layar touchscreen yang bagus dan antarmuka pengguna yang baik untuk jajaran kamera compact yang ada saat ini.

Perfoma

Panasonic LX10 bisa dibilang cukup bisa  bersaing ketat dengan jajaran kamera   compact yang ada dipasaran saat ini. Dilengkapi dengan sensor tipe 1 inci berukuran 20,1 megapiksel, seperti banyak kamera compact premium lainnya, kamera compact besutan Panasonic ini juga menawarkan lensa setara 24-72mm setara f / 1.4-2.8. Yang membantu membedakannya dari kompetisi adalah video 4K dan fitur Foto 4K beserta label harga sub-$ 600. Lalu bagaimana kualitas gambar, kinerja, dan kegunaan keseluruhan kamera ini?

Karena Panasonic LX10 pembaruan dari LX7 dan menggunakan sensor tipe 1 inci serta sensor 20,1 megapiksel maka perfomanya terbilang sangat mengesankan bahkan sebanding dengan kompetitornya, termasuk Sony RX100 V, Canon G7X II dan Canon G9X. Saat membandingkan LX10 dengan LX7, perangkat kamera LX10 ini merupakan upgrade yang cukup besar dalam segala hal, dari yang detail sampai kinerja ISO tinggi, bahkan mengalahkan Canon 1 inci secara keseluruhan, meskipun LX10 tidak menampilkan gambar lebih tajam pada ISO rendah. Dibandingkan dengan Sony RX100 V, Panasonic LX10 muncul agak pendek pada basis ISO, namun jaraknya kecil dan menurun saat ISO meningkat. Pada akhirnya, LX10 adalah pesaing yang sangat solid di kelasnya dan menawarkan kualitas gambar yang bagus sehingga bisa membuat cetakan 13 x 19 inci yang bagus sampai ISO 800.

Sensor 20,1 megapiksel yang dipasangkan dengan lensa setara 24-72mm built-in pada kamera Panasonic LX10 ini menawarkan kisaran aperture f / 1.4 sampai f / 2.8. Namun perlu dicatat bahwa lensanya f/1.4 hanya setara pada 24mm, f/1.5 dan f/2.0 pada 25mm dan 26mm. Bukaan aperture kamera menurun menjadi f/2.8 dengan 32mm dan mempertahankan f-stop sampai akhir rentang fokusnya. Pada ujung lebar frame, LX10 ini masih hampir penuh berhenti lebih cepat dari Sony RX100 V. Sehingga lensa panasonic LX10 ini terbukti sangat bagus untuk kecepatan, ukuran dan titik harganya yang hanya sekitar USD600-an saja.

Saat melihat gambar RAW yang tidak dikoreksi, ada banyak distorsi pada akhir yang luas, dan juga banyak penyimpangan berwarna, tapi itulah khas dari kelas compact dan kamera Panasonic ini melakukan pekerjaan dengan baik, baik dari sisi ketajaman sudut untuk bisa melintasi jarak fokus saat terbuka lebar. Dan lensa pada Panasonic LX10 juga berfokus lebih dekat dari pesaingnya, yang merupakan bonus bagus untuk penggemar kamera makro.

Secara keseluruhan, sensor tipe 1 inci dan lensa built-in menawarkan banyak hal untuk disukai oleh pengguna ataupun fotografer. Sensor ini mampu bekerja dengan baik di banyak rentang ISO, bahkan bisa lebih baik dari para pesaingnya dijajaran kamera compact. Pada sisi optik persamaan, seri LX10 ini bahkan memberikan aperture maksimum yang sangat cepat dari f / 1.4 dan menawarkan kinerja optik yang sangat baik untuk jenisnya.

Adapun tentang kinerja autofocus kamera Panasonic LX10 dinilai bagus dan solid. Ini berkat teknologi Panasonic’s Depth From Defocus (DFD). Kontrasnya mendeteksi sistem autofocus yang menawarkan 49 titik AF dan banyak mode autofocus. Performa autofocus cepat dan akurat dalam cahaya yang baik dan hanya melambat sedikit dalam kondisi kurang cahaya.

Sebagai kamera kompak sepenuhnya, seharusnya tidak mengherankan bahwa panasonic LX10 menawarkan kinerja yang cukup bagus di hampir seluruh sisi. Meskipun masih ada sisi kekurangannya, yakni waktu startup lambat, membutuhkan waktu sekitar 3,2 detik untuk menyalakan pengambilan gambar pertama, namun area kinerja lainnya jauh lebih baik. Kecepatan autofokus terbukti sangat baik meski mengandalkan sistem deteksi kontras, dan full-autofocus shutter lag nya terbilang cepat, yakni 0.125 detik.

Saat mempertimbangkan kecepatan pemotretan terus menerus, Panasonic LX10 sangat sesuai dengan spesifikasi kecepatan 10 frame/detik yang mengesankan. Hanya butuh 0,1fps saat merekam gambar JPEG dan saat memotret foto RAW kecepatan hnaya berkurang sedikit hingga 0,3fps. Jika ingin autofocus terus menerus penuh, kecepatan burst turun lebih jauh menjadi 6 fps, yang masih bagus untuk kelasnya. Namun tepi penyangga-nya tidak begitu mengesankan karena hanya menghasilkan 14 frame dalam mode pemotretan Continous H 9,3 fps, dan dibutuhkan waktu hampir 10 detik untuk membersihkannya.

Selain itu, kamera Panasonic ini menawarkan banyak mode pemotretan tambahan yang mengorbankan kualitas gambar untuk kecepatan. Anda dapat merekam hingga 60 bingkai JPEG 5 megapiksel pada 50 fps dalam mode Super HS, misalnya. Bahkan juga bisa merekam gambar JPEG 8 megapiksel dalam mode burst 4K pada 30fps. Terdapat Mode Foto 4K tambahan mencakup 4K Post Focus dan mode susun fokus rapi, keduanya bekerja sangat baik. Tidak hanya itu, video UHD 4K bisa direkam hingga 30fps, dan kualitasnya sangat mengesankan. Namun sayangnya, hanya memiliki batas perekaman 15 menit terus menerus saat menangkap resolusi 4K, dan bisa berefek kamera compact ini menjadi panas.  terutama karena panas pada bodi kamera kompak. Secara keseluruhan, kualitas video UQ 4K bagus dan fitur bagus ada di saku Anda.

Kamera Panasonic  LX10 memiliki banyak fitur untuk perekaman video UCD sub-4K, Full HD video 120fps, dan saat merekam video non-4K, LX10 menggunakan stabilisasi gambar 5 sumbu (video 4K hanya menggunakan I.S.). Selain video yang distabilkan, LX10 juga dapat merekam video 1080p dengan leveling otomatis dan 4K Live Cropping, yang memerlukan pemuatan bingkai Full HD selama perekaman video 4K, yang memberi pengguna banyak fleksibilitas dalam kamera untuk membingkai dan memotong. Kamera juga menawarkan video berkecepatan tinggi, meski pada resolusi lebih rendah dan dengan kontrol setting, fokus dan zoom yang sangat terbatas saat merekam.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian desain dan perfoma di atas, kamera Panasonic LX10 bisa dinilai merupakan kamera compact berfitur lengkap dan memiliki nilai yang bagus, terutama perfoma fitur videonya. Dengan menawarkan lensa built-in sangat cepat yang membuka ke f/1.4 di ujung yang lebar serta video 4K dan fungsionalitas 4K Photo yang sangat bagus serta antarmuka touchscreen yang sangat baik dan proses pemotretan yang cepat dikelasnya.

12.8mm (35mm equivalent), f/3.5, 1/80s, ISO 320.

Selain kamera compact yang sangat bagus, Panasonic LX10 juga memiliki nilai bagus karena harganya hanya berkisar USD600-an saja. So, tertarikkah Anda untuk memiliki kamera ini?